...and the story begin
LEBARAN TANPA BUNDA
Thursday, October 27, 2005
 
Sudah enam kali lebaran tanpa Bunda, dan ini adalah lebaran yang ke tujuh kalinya beliau nggak ada di tengah-tengah kami.

Bunda meninggalkan aku, disaat ujian semerter pendek mengharuskan aku mengulang nilai-nilai akademik yang nggak layak tampil di traskrip nilaiku. Aku pulang setelah mendapat kabar kalo Bunda koma di RSUP Prabumulih. Kuatur nafas yang mulai tersenggal, kucoba menguatkan hatiku untuk nggak menangis, tapi ternyata aku nggak sanggup. Kutumpahkan tangisku di atas sajadah yang mengantarkanku pada Shalat Isya malam itu. “Tuhan, beri aku kesempatan”, bisikku lirih.

Sayang, pesawatku pagi itu delayed, Aku harus menunggu beberapa jam. Jantungku nggak berhenti berdegup kencang, seperti hendak merontokkan segala yang ada di dekatnya. Masih nggak kuasa aku memendam galauku. Akhirnya pesawat take off meninggalkan Soekarno Hatta, jam 15.15, waktu yang sangat lama untuk mananti dengan kegalauan.

Jarak tempuh yang kurang dari satu jam, masih membuat aku ingin segera memburu waktu, menemuimu Bunda. Tiba di Palembang, aku sudah dijemput oleh sepupuku dengan mata sembab. Kenapa lama sekali?, tanyanya. Aku nggak bergeming. Langsung aku melompat masuk ke dalam mobil, harapanku segera tiba di Prabumulih yang berjarak seratus kilo meter lebih dari bandara. Kali ini, aku benar-benar merasakan perjalananku sangatlah panjang.
Hampir dua jam. Menjelang magrib aku baru tiba di rumah sakit. Harapanku tipis, kulihat sanak saudara dan tetangga berkumpul, dan sebagian memenuhi sepanjang koridor menuju kamar Bunda. Mereka bergantian memelukku dengan linangan air mata. Aku harus kuat, apapun yang aku lihat, batinku.

Lunglai aku menyaksikan tubuh yang dipenuhi selang, nggak berdaya. Pelan kudekati, seakan nggak percaya dengan pemendangan yang aku lihat ini. “Tuhan, inikah Bundaku? Tak berdaya menerima kehendak-Mu, pasi. Kugenggam tangan kanannya, kuciumi, dan kutuntun dengan ayat Allah. Tuhan, Bundaku menangis, sembuhkan dia bila kau menginginkan ya Allah, dan kuatkan aku bila memang harus menghadap-Mu, pintaku di isak tangis yang tersimpan.

Bunda pergi, hampir berbarengan dengan salam terakhir Bapak di ujung Shalat Magrib, masih dalam genggamanku. Semua menjerit, bahkan kakak perempuanku pingsan. Aku masih kuat, hanya linangan air mata yang nggak berhenti mengalir, membentuk sungai yang tak lagi parit. Aku rela Tuhan, karena siapa yang sanggup melawan kehendak-Mu?.

Kuantar Bunda, ke tempat peristirahatan terakhirnya. Gundukan tanah merah dan nisan bertuliskan nama Bundaku, pertanda Bunda tertanam di dalamnya. “Ya Allah, lapangkanlah maqamnya, berilah tempat layak disisi-Mu bagi Bundaku.Amien


Bunda, lebaran tinggal hitungan hari lagi, kami jelang. Kami kehilangan sosokmu. Bunda, biasanya engkau sibuk menyiapkan segala sesuatunya. Membuatkan kami kue kering, nastar kesukaanku, rendang, opor ayam khas buatanmu, dan pindang kaki sapi yang sudah menjadi tradisi keluarga besar Kita. Bunda, lebaran kali ini akan terasa sepi, karena ini lebaran pertamaku di Yogyakarta. Tanpamu, tanpa mas dan mbak, tapi dengan Bapak, Husbie, dan Alif. Bunda, aku rindu
unai @ 9:36 PM -

ATM KONDOM
Tuesday, October 18, 2005
 
Aku nggak pandai nulis, Kalo nulis nggak sistemik, nggak runtut, nggak enak dibaca, kursus retorika juga lulus dengan biasa-biasa aja, bahkan sekarang mungkin bekasnya cuma sedikit banget yang tinggal, nempel di kepalaku.

Aku mulai hari ini dengan menu Harian Kedaulatan Rakyat, surat kabar lokal Jogja. Kolom paling bawah memberitakan, dalam rangka Dies Natalis yang ke-43 Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta menggelar pameran ilmiah. Salah satu alat yang dipamerkan adalah ATM. ATM yang bukan Anjungan Tunai Mandiri atau Automatic Teller Machine yang biasa kita kenal. Kali ini, ATM KONDOM.. duh, kebayang kan? betapa mudah dan murahnya harga tiga biji kondom dengan aneka rasa itu (strawberry, coklat, mint, vanilla, dll). Sistem pengoperasian Kondom Vending Machine ini pengoperasiannya sangat sederhana, mudah dan murah. Hanya dengan tiga keping uang Rp 500,- perak, sekotak kondom isi tiga langsung keluar. Anak-anak ingusan bisa dengan mudah ngedapetinnya. Di tengah maraknya kasus narkoba, free sex, aborsi, dan penyakit AIDS, kenapa juga? Dekadensi moral seperti ini yang harus kita antisipasi? Kalau alasan pembuatan ATM KONDOM ini adalah untuk mengantisipasi tindakan aborsi, atau menghindari diri dari penyakit AIDS atau penyakit apalah yang berkaitan dengan hubungan esek-esek nggak legal ini, sangat nggak bijaksana.

MAU DIBAWA KEMANA MENTAL BANGSA YANG RAPUH INI?
unai @ 4:02 PM -

HORRE... INTER MILAN JAGO!!!
 
Lama nggak nonton bola. Biasanya suka nemenin bapak kost, soalnya dulu kamarku paling deket dengan ruang TV... Sekarang aku sudah ndak kost, jadi jarang nonton, soalnya sering bangun kesiangan kalo terus2xan begadang cuma melototin bola yang cuma satu itu direbutin. Dulu, sering teriak teriak... bertiga, aku anaknya bapak kost, dan bapak kost... seru! Hmmm... malem Minggu kemaren aku nonton, kerinduanku terobati... Inter Milan menang telak 5-0, atas tim promosi Livarno. Di menit ke 11 , Devender Marco mencetak gol untuk Inter Milan. Disusul Julio Cruz, sembilan menit kemudian. Hebat! dua gol sudah dicetak sampai detik babak pertama. Lagi!, kali ini telak!! Di babak ke dua, Inter mencetak 3 gol dalam waktu 13 menit. Di menit ke 48 Esteban Cambiasso mengawali, eh... Ivan Cordoba, dan Alvardo Recoba menyusul. Kaciannnn Tim promosi Livarno ndak punya kesempatan nyerang.
Alasan suka Bola :
1. Seru, bisa jejingkrakan. Apalagi kalo nontonnya rame2x
2. Yang pasti... ehmmm pemainnya ganteng abisssssss, sorry husb... jangan jealous ya
unai @ 9:11 AM -

ARTI
Sunday, October 16, 2005
 
"Iba haruslah tidak diberikan pada yang suka mengiba. Sebaliknya iba adalah hak mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan tanpa mengiba"

Kalimat manis yang menyentuh, yang kubaca di kolom Resonansi Republika Jum'at kemaren..
Artinya????
unai @ 4:47 PM -

Sepanjang Jalan Kenangan (masa kecil)
Tuesday, October 11, 2005
 
"Sekelumit kenangan masa kecil berkelebat di rimba benak..."

Aku tinggal di Jl. Pramuka di kompleks perumahan itu, sejak kecil... sampe akhirnya bapak pensiun dan pindah ke rumah pribadi kami dekat stadion Prabu Jaya.

Di kompleks itu kebetulan hampir semua anak sebaya denganku, satu sekolahan juga, kebetulan waktu itu aku sekolah di SD YKPP III, yang nggak jauh dari rumahku (cuma berkelang 7 rumah, sudah sampe sekolah) Kalo Istirahat aku bisa pulang *secara uang jajan kurang*. Temen sebayaku yang tinggal di kompleks itu mayoritas cowok, jadi aku agak tomboy. Emang sih ada juga cewek, tapi umurnya lumayan jauh di atasku, jadi seringnya nggak nyambung, soalnya mereka dah pada patjaran. Devri kabarnya sekarang di Bandung, Yudha juga, Irma ada di Jogja masih sering ketemu, Yayan di Palembang, Yudhi gak tau dimana rimbanya? Ah... apa kalian juga mengingatku guys?

Mainan favorit kami, main kasti di lapangan kecil dekat lapangan tenis, biasanya aku terus yang kena bola, soalnya aku nggak bisa lari kenceng. kalo sudah gitu, aku bakal dimarahin sama temen yang laen. Kelelahan maen kasti, kami sering tidur-tiduran di rumah pohon di belakang lapangan tenis. Tau' kata Mas Wisa pohonku sudah ditebang...hiks.. Main perang-perangan juga seru... pelurunya dari buah kecil yang warnanya kuning, pohonnya seperti semak, namanya pohon bonsai... tau tuh bener apa salah?, kami juga sering sibuk bikin ketapel dari ranting pohon yang bercabang, mencari biji buah karet di dekat lapangan golf untuk diadu. Gobak sodor adalah permainan pilihan kami di malam hari, biasanya di depan rumahku, setelah magrib... nggak gelap, karena mercuri sudah mulai dinyalakan. Ibu-ibu kami biasanya nonton di pinggiran jalan, nah kalo main gobak sodor, kelompokku bisa menang, soalnya aku kan kuyus (dulu), jadi gampang berkelit... ada lagi yang paling seru dan pasti bakal dimarahin ibu, adalah hujan2xan. Biasanya kami hujan2xan sambil main kasti atau nungguin mangga jatuh di halaman depan rumahnya Yudha. Ehmmmm, mangganya kecil-kecil, ranum, dan manissss banget. Kalo ngupas nggak usah pake pisau, digigit kulitnya dan serrrr, yummy...
Walaupun hujan sudah berhenti, kami tetep maen, bola kaki atau kasti di tempat becek, jadilah baju kami kumal..untung ibu sedia *Surf putih cemerlang*, nah lho iklan....

Pernah aku dijewer ibu, sampe kupingku panjang sebelah, gara2x disuruh ngaji aku malah memilih tidur. Waktu kulihat ibu sudah tidur, aku pelan-pelan ngelepasin pelukannya langsung lompat dari jendela. Soalnya aku dah nggak tahan mau hujan2xan. Aku sudah ditunggu sama Devri, Yudha, dan Yayan di lapangan tenis...
Jadilah kami mandi hujan sambil masuk kedalam parit dan nyari ikan kecil-kecil.... Sepulang sekolah kami juga sering mancing di Langen Tirta sambil bawa bekal yang kami makan bersama di pondokan kecil di sepanjang kolam.

Kalau puasa seperti sekarang ini, aku bikin perpustakaan kecil, aku juga nyewain kaset sanggar cerita. Laris lho...Perpustakaan buka pas pulang sekolah, sambil nunggu buka. seperempat jam sebelum buka, aku dah sibuk nyiapin apa aja yang mau dimakan... es cendol menu favorit sampe sekarang, pisang goreng juga... bahkan berbuka tanpa pisang goreng rasanya kurang afdol... heheheh. Aku suka tarawih di Masjid Darussalam, bukan tarawih tapi malah main kejar2xan sama temen2xku yang tinggal di jalan laen, Jl. Anggur dan Jl. Asampaya, soalnya temen gankku kan laki2x, jadi gak bisa maen bareng pas tarawih. Pulang tarawih, kami maen gobak sodor dan main petasan, pernah waktu itu kami masukin petasan ke dalam mulut kodok...hasilnya, meledaklah kodok itu... hancur... berkeping-keping....

Shalat subuh kami shalat di Darussalam, pulangnya jalan2x sambil bawa tamiya, trus maen di Taman Ria, deket kantor security kompleks. Baru setelah matahari muncul kami pulang dengan kantuk..hoahm...Sepertinya nggak ada capeknya.

Sekarang...kalau aku pulang, aku pasti menyempatkan melewati lagi jalan itu...
Duduk di pinggiran langen tirta seperti hendak mengurai kembali kenangan masa kecil.
Yudha, Devri,Yayan, Irma, Farouk, Yudhi...dimana kalian...?
Taukah kalian...lebar sekali senyumku menuliskan kenakalan kita?

Lagi-lagi buat MAS WISA
Kalo sempet foto prabumulih di upload lagi ya...
sebagai pengobat rindu
unai @ 10:31 PM -

SILATURAHIM
 
Pelajaran Hari Ini...

"Silaturahim itu bisa memperpanjang usia dan memudahkan rejeki"

Mudah2xan lewat blogwalking kita bisa menjalin silaturahim, jadi...bisa panjang umur dan murah rejeki...Amien
unai @ 8:53 PM -

Marhaban ya Ramadhan
Tuesday, October 04, 2005
 
Alhamdulillah, besok dah puasa..brarti kita berkesempatan untuk menikmati lagi bulan yang penuh nikmat ini...

Sudah seminggu ini, suasana Jogja syahdu, meski masih agak panas, tapi matahari sepertinya sudah mau bersahabat, ya...mungkin inilah kemudahan Ramadhan...

Ramadhan di Jogja, ehm khas sekali, gak aku dapetin selama aku di Prabumulih...
memang sih lingkungannya mendukung sekali, jadi kita bisa menikmati Ramadhan dengan khusyuk. Setiap menjelang buka, Surau, Langgar, Musholla, Masjid, menggelar beragam acara, dimulai dari TPA buat anak-anak, tadarusan, kajian Al Qur'an, serta pengajian yang kemudian yang paling seru adalah buka puasa bersama. Biasanya warga bergantian menyediakan aneka panganan untuk berbuka di Masjid, Mushola, Langgar, ataupun Surau, nah..itu namanya ta'jilan, seru...karena kita bisa makan makanan yang sebelumnya belom pernah kita kenal, lagian kita bisa nambah temen juga. Lagi...kalo kita kebagian jadwal sebagai pena'jil, hmmm senangnya bisa berbagi, mungkin mereka juga merasakan hal yang sama ya...??

Lain lagi dengan ta'jilan, ada juga lho pasar tiban( pasar yang dibuka pada saat tertentu,kaya puasa sekarang ini) yang menjual bermacam-macam panganan, dari berbagai daerah, ehmmm yummy. Pasar tiban yang paling rame itu di Kauman... di sepanjang lorong rumah penduduk, pasar itu nggak pernah sepi pengunjung. Asli mau makanan khas Jogja...banyak, Sumatra ada, Sunda ada juga...wuih...kalo sore, menjelang buka pasar itu disesaki pengunjung...sayang harganya mahal...(dulu sebelum BBM naik, sekarang mungkin tambah mahal :P). Tapi nggak papa, nggak menyurutkan pengunjung kok...
Pasar tiban lain juga ada di sekitar Kampus UGM, nah yang satu ini cewek2x cantik maksudnya anak-anak muda) banyak yang jualan, mulai dari kolak pisang, burjo, es koktail, lontong opor, nasi kuning...ehmm seru..tapi sayang...yang jualan suka ...Pff maaf ya...pake baju adiknya..., alias kekecilan, jadilah udel dan bokong sering keliatan, nggak ketinggalan Keti juga terlihat...wah padahal Ramadhan ya...apa semua setan terbelenggu ? (Setan...Kasiannnn deh Lu...).

Guys...stiap daerah pasti punya keunikan sendiri...crita dunk...biar kita jua tau gimana suasana Ramadhan di sana...
Buat Mbak Ria...nun jauh di sana,Mas Qyu, Jeng Isna, dan Mas DQ, tak tunggu lho ceritanya...(ups...tidak bermaksud menyambit lho...)

BTW...selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1426 H...
Semoga kita dapat benar2x menyucikan hati kita...Amien
unai @ 4:30 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007