...and the story begin
BERBAGI CERIA BERSAMA
Wednesday, December 28, 2005
 










BERSAMBUNG...
unai @ 1:22 PM -

WELLCOME TO MY PARADISE
Tuesday, December 27, 2005
 
Everyday is Sunday in Yogya...aku setuju dengan kalimat ini, meski nggak sepenuhnya benar. Ritme kerja yang nggak grusa-grusu dan tenang membuat aku merasa nyaman berlama di Yogya, dan bahakan aku berniat menghabiskan sisa hidupku di kota kecil yang telah membuatku jatuh cinta ini.

Kota kecil "Berhati Nyaman", itu slogan untuk kota Yogyakarta. Kenapa Berhati Nyaman??? mungkin karena penduduknya ramah dan lingkungannya yang nyaman, meski saat ini mulai disesaki kendaraan dan polusi udara yang mulai tidak dapat ditoleran. Karena merupakan kota kecil, jadi jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lain tidaklah terlalu jauh. Taxi akan laku kalau jarak tempuh lebih dari sepuluh KM, karena untuk jarak dekat mereka *sopir taxi* emoh kalau harus menggunakan argo karena itu tadi, kita mudah menjangkau tempat2x yang akan kita kunjungi karena jarak tidaklah terlalu jauh.Akan lebih nyaman berjalan2x dengan sepeda motor di sore hari, menjejakkan kaki di sepanjang trotoar Malioboro, menikmati panganan khas Yogya dengan ditemani iringan musik pengamen jalanan, mencicipi gudeg di wijilan, atau bahkan menghabiskan senja di pematang, merendamkan kaki di air bening yang sejuk. Hmmm...

Yogya, bisa menarik ribua wisatawan setiap hari, baik itu dimusim liburan ataupun dihari-hari biasa, karena Yogya kaya akan tempat-tempat bersejarah dan megah yang menjadi tempat tujuan wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.

Gedung Agung, tempat sejarah berdirinya bangsa Indonesia mulai dibangun, Benteng Vredeburg yang sampai detik ini masih tercium aroma mistisnya, Pasar Beringharjo yang menjual bermacam kebutuhan sandang dengan harga yang jauh di bawah harga toko dengan kualitas yang nggak kalah saing,sentra kerajinan keramik "KASONGAN", kerajian perak di Kota Gede, dan bahkan tempat di mana kita dapat menemukan produksi bermacam-macam batik klasik dan etnik.

So...selamat datang teman-teman ....wellcome to my paradise...ups...lebih tepatnya wellcome to our paradise, have a great holiday dan Yogya akan memasung hatimu untuk kembali datang ke kota ini...percayalah!!! :))

(foto akan segera menyususl)
unai @ 6:01 PM -

NGOPI YUK NGOPI
Sunday, December 18, 2005
 
Kamis kemaren dihajar kerjaan yang nggak sengaja dibikin numpuk-numpuk.
Sarapan secangkir kopi dan selembar roti selai strawberry, langsung cabut ke kantor. Selalu begitu, aku nggak pernah melewatkan pagi tanpa secangkir kopi panas. Sampe di kantor, meja sudah dipenuhi berkas2x yang harus aku selesaikan hari itu juga. Nggak boleh lagi nunggu besok, karena Jum'at ada penandatanganan MoU dengan DEPKEU RI (DIKLAT PERPAJAKAN) dengan kantorku, dan Sabtu bakal ada tamu dari Palembang yang akan audiensi.

Asli aku ngantuk banget, semalem begadang... kompetisi game sama Hubby.
AKu beranjak dari kursi langsung membuat kopi bukan ukuran cangkir tapi MUG...*hush kantuk menjauhlah dari mataku.
Nggak terasa..ini sudah gelas eh MUG yang ke empat yang kembali aku tuangi black coffee.

To help you to get a better memory, you can drink a coffee. The cafeine in coffee will stimulate your brain so that the brain has nearly the same conditions as the emotion works. Your brain works with strange mechanism. You can increase your ability to memorize better than ever.

Nah itu dia yang sedikitnya bikin aku terus2xan bolak-balik bikin kopi.
Sampe siang aku masih berkutat dengan berkas yang nggak rampung-rampung aku kerjakan *dasar lelet. AKu sampe lupa makan, cuma croisant keju yang mengganjal yang aku beli di toko roti sebelah kantorku, kali ini dengan sekotak susu coklat dingin.

Pyuh...hampir sore semua kelar. Lega aku, nge-Blog bentar dan bales e-mail dari temenku sambil terus crang cring ber YM ria. Hujan nggak brenti2x. Aku sudah kelaperan, dingin lagi...Di sini gak ada kantin, paling aku cuma bisa telpon warung atau apalah yang mau nganterin maem ke kantor.
Kantor sudah sepi..lha emang karena penghuninya cuma ada empat orang, dan sudah pulang semua. Aku nglangut banget nunggu delivery order yang lamaaaa banget.

Aku putusin pulang ajah, sambil pesen ma pak satpam, kalo pesenanku sampe, monggo dimaem ajah.
Perut yang sedari pagi belom terisi nasi barang sebutir terasa mual, asam lambung naik, mungkin juga karena kopi yang bersarang di lambungku terlalu banyak. Jantungku rasanya mau copot *lha kok pengaruhnya baru sekarang ??...
Kepala rasanya puyeng banget, perut mual, dan jantungku kenceng banget jedar jedur. Duhhh...aku sakit nih...

Tapi...nggak kapok deh...
Besok pagi sarapan secangkir black coffee lagi.
unai @ 10:15 AM -

MENDUNG
Thursday, December 15, 2005
 


Tak tahu...
Resah enggan beranjak...menjejaki ulu yang terkoyak.
Mendung masih mendekap erat bumi yang menggeliat.

Langit tak lagi biru...
yang ada hanya kelabu, kelam menenggelamkan.

Aku masih di sini, ditingkahi kelu
Aku membeku...
unai @ 1:10 AM -

Tuesday, December 13, 2005
 
BELI WARNET *NYAMAN (YAYA, PINJEM ISTILAH YA)

Sudah hampir seminggu ini, internet di kantor lelet abiz...
Untuk memenuhi kebutuhan dan hasrat yang nggak terbendung, aku lari ke warnet yang nggak jauh dari kantorku. Lumayan lah, Blogwalking setelah pulang kerja, sambil nunggu Alif pulang sekolah. Kebetulan Play Groupnya nggak terlalu jauh dari kantorku, jadi sejalan, berangkat bareng aku dan pulang juga menunggu jemputanku.

Warnetnya kecil, paling cuma ada beberapa unit. AC nggak terlalu adem, yang jaga mulutnya manyun, lagunya dangdut...wa..nggak banget deh!! lagian pengunjungnya paling anak SMP dan SMU..kebanyakan mereka pulang sekolah langsung nge-net. Huh...lumayan bercampur bau ketty, dan kaos kaki...Aduh kebayang nggak sih??

Nggak sengaja nemu warnet lagi pas mau pulang. Dari luar, nggak terlalu bagus, sampe di dalem...waaaa malah semakin nggak bagus...!! ini lagi, lagu2x yang diputer malah lagu india semua, mana yang jaga rese'. Penjaganya dua cewek eh kayaknya sudah ibu-ibu deh. Dandanan semrawut, pasang tampang kecut....Wah..kali ini lebih lelet dari yang di kantorku. Sampe aku nguap beberapa kali, lagu india masih aja menghentak. Dua ibu penjaga warnet yang bohay ini masih teteup ngobrol, mending kalo cuma bisik-bisik..lha ini kaya pake speaker, atau malah kaya' pake TOA. Waduh...bener2x nih warnet. Sudah panasnya nggak ketulungan. Nggak lama deh di sana, tancep gas...jemput Alif-ku tercinta.

Nah kali ini aku bener2x ngerasa nyaman di warnet ini. Bersih banget, wangi lagi. lagunya juga bagus2x, yang jaga...wow..cakep bow..brondong. Gile... hareee gene..??
Nggak ding, bcanda!!
Warnet yang ini bener2x nyaman banget, mo ngopi ada, teh banyak, susu juga. Adem...lagi, dan yang pasti yang jaga bukan ibu2x rese'.

Hmmm....jadi pengen mampir lagi...
unai @ 12:10 AM -

BINGKAI POTRET USANG
Monday, December 12, 2005
 
Pagi itu mendung masih bergayut, meski gerimis tak lagi menyapa bumi.
Udara masih terlalu dingin untuk disapa.
Kau ketuk pintu yang sudah terkunci rapat.
Penghuninya tlah bertahun meninggalkan, beronggok kenangan dipenuhi debu.

Kau kata "bahagiaku menemuimu lagi, meski itu hanya di pucuk mimpi"
Tak ada yang menjawabmu, hanya bisu yang datang menyergap.
Aku hanya bisa memendangmu, dari kejauahan...sembari memendam senyum yang tak ingin kukembangkan
di bibir keluku.

Bertahun...
Kau tingalkan separuh hati membeku...dalam ke takberdayaan.
Kini hadirmu sesakkan gundahku.
Ku tak hendak menyisir kenangan yang tercecer itu.

Biarlah...yang kuingin adalah ESOK!!!
unai @ 7:49 PM -

UNTUK SAHABAT
Tuesday, December 06, 2005
 
Sudah lewat tengah malam...
Malam sudah terlalu larut untuk dicandai..., tak bergeming...
Tapi aku...hatiku...seperti tak hendak berleha barang sedetik.
Aku teringat ULTAH-mu...sobat.

"Tak guna setumpuk bingkisan", katamu...
"tak puas tanpa memberi yang berarti" jawabku...


Malam semakin pulas dibuaian, berbalut selimut mimpi menerbangkan angan.

***********************************************************

Jarum jam seperti tak ingin mengerti, degub jantungku yang memacu. Bergelas-gelas kopi tanpa gula kutandaskan, habis..tak sediktipun menyisakan keledak.
"Kenapa aku memikirkanmu, sobat?, apakah saat ini aku mulai membutuhkanmu?"...
Entahlah...???

Belum genap satu tahun aku mengenalmu.
Aku tak mengerti, apakah ini sebuah kebetulan???
Sebuah keberuntungan???
Yang pasti aku telah menemukanmu,mengharapmu menjadi lebih dari sekedar sahabat.
Aku ingat...
Dulu aku teramat sombong untuk mengakui keinginanku mengenalmu lebih jauh.
Kau tak bergeming, seakan membalas dengan angkuhmu...
Lagi...
Aku coba mendekatimu, karena anggunmu...simpatimu dan karena perkasamu..yang menyatu, berbaur dengan kharismamu.
Ah sahabat...rasanya tak cukup kata untuk melukiskan betapa engkau meluruhkan hatiku.

Jarum jam masih terus berpacu dengan denyut jantungku yang bergemuruh.
Kopi tanpa gula seakan memompa peredaran darahku lebih cepat.

Hari ini Ulang Tahunmu...
Meski kamu masih terlalu muda, tapi tak menyurutkan aku untuk menghentikan langkahku bersamamu...
Kamu...diusiamu yang baru hitungan jari...sudah mampu memberi banyak..tanpa kamu pernah meminta sesuatu dariku.
Ah...tulusnya hatimu sobat.

Sobat...malam sudah berganti.
Gelas kosong yang kotor masih menumpuk di sampingku, menemaniku...
mempersiapkan kado yang mungkin tak bernilai buatmu.
"Tak apalah!" bisikku dalam hati, mencoba menenangkan gundah yang tak hendak pergi.
Aku takut mengecewakanmu di hari bahagiamu ini sahabat.
Taukah kamu...betapa berartinya kamu, hingga aku rela malam panjang kulewati dalam gemuruh jantung tak menentu hanya untuk mempersiapkan pesta kecil itu.

Dalam kantuk aku melihat bayangmu...
Tersungging senyum di bibir mungilmu...
memejamkan mata sambil berujar asa..
Meniupkan lilin kecil berapi merah...semerah harapmu.

Sobat...meski bibir tak mampu lagi berkata...biarkan hatiku berujar...

SELAMAT ULANG TAHUN!!!
BLOGFAM-ku...
Dewasalah kamu dalam kebersamaan kita.
unai @ 6:05 PM -

BAPAK
Sunday, December 04, 2005
 
"Bapak mau pulang, nduk"

Aku cuma bisa mengiyakan, meskipun berat hati untuk melepaskan bapak untuk kembali pulang ke rumahnya yang sepi.
Antara membiarkan bapak pulang dan perasaan tak ingin bapak di sana berkecamuk...berganti-ganti...
Usia bapak yang menjelang senja membuat bapak semakin sensitif. Banyak yang salah dari apa yang aku lakukan.
Tapi aku berusaha memakluminya.
aku ingin sekali selalu berdekatan dengan beliau.

"Bapak ndak kasihan aku?, yang ndak punya siapa-siapa di sini"

Bapak nggak bisa menjawab apa-apa. Aku tau' beliau juga berat meninggalkan kami.
Ah...mungkin banyak hal yang harus bapak selesaikan di sana, terutama mengunjungi pusara Bunda yang lebaran kemarin tak disinggahinya.
AKu juga merasa kalau aku terlalu sibuk dengan urusanku sendiri.
Kelelahan sepulang kerja, dan hampir tak memiliki waktu luang untuk bercanda dengannya.
Cuma anggrek, suplir dan macam tanaman yang lain yang mengisi kesibukan bapak.
Kebun kecil di belakan rumah dirimbuni tanaman, bapak yang menanamnya, dan aku cuma sesekali merapikan dan menyiraminya.
Aku lega ketika itu. Bapak disibukkan dengan tanaman obatnya, mengemasnya menjadi kapsul atau teh.
Bangga sekali ketika aku juga mencicipi teh mahkota dewa bikinan bapak.

"Gimana...,enak tho nduk?"

Aku manggut-manggut, setuju atas pertanyaan sekaligus pernyataan bapak.
Dan bapak senyum-senyum bangga.

Bapak sumringah, tiket sudah di tangan.
Selasa, flight pertama...
Bapak sudah mendaftar cucu-cucu yang akan dibelikan oleh2x.
Ah bapak...selalu ingat, meski oleh2x sekedar pensil lucu atau sandal teklek bermotif batik, bapak nggak alpa menulisnya di listoleh2x.

"Teklek itu biar dipakai untuk ambil air wudhu"
Bapak berujar lagi. Tak lupa bapak juga minta dibelikan beberapa buku agama.
"Buat bekal.", katanya lagi.
Bapak, meskipun sudah sepuh, tapi semangat membacanya masih lumayan tinggi.

Aku jadi inget waktu kecil, bapak sering ndongeng buatku.
Dongeng tentang kupu-kupu kecil berwarna cantik yang hinggap di koper seorang bapak tua.
Tentang anak sapi yang kotor dan dimandikan seorang ibu yang tidak mempunyai anak.
Tentang tupai yang nakal, yang berteman dengan landak yang baik hati.
Banyak sekali dongeng bapak yang sampe setua ini aku masih merekamnya dengan baik.
"Mungkin bapak bisa mengalahkan H. C Anderson", candaku padanya.

Ah bapak...kenapa harus pulang????
Tak nyamankah bapak di sini, di tengah2x kami yang sangat mencintai bapak?.
Tapi aku yakin, bapak nggak akan lama di sana.
Bapak akan merasa lebih nyaman tinggal di sini, di rumah kami.
Meski sangat sederhana, tapi hangat dan penuh cinta.
unai @ 4:47 PM -

CINTA TAK LEKANG
Friday, December 02, 2005
 

Aku Ningsih, lengkapnya Ningsih Prastya Asih.
Entah apa yang menginspirasi kedua orang tuaku untuk memberikan nama itu padaku.
Aku berdarah jawa asli, itulah sebabnya aku berkulit gelap, dan belakangan aku tak lagi bisa melihat warna kulitku.
Bahkan semuanya....

Aku tersentak, terbangun dalam hayalku tentangmu...dikejutkan suaramu, tanpa mampu menoleh aku masih menundukkan kepala, menyimpan titik bening yang nyaris jatuh.
Aku sudah menantimu di sini, ratusan menit yang lalu.
Di taman kecil di sudut kompleks perumahan ini kita sering menghabiskan senja, sekedar memberi remah pada ikan-ikan kecil di kolam ini,
duduk di bawang angsana, melihat awan dan menebak bentuknya, serta menertawakan angsa yang bercumbu dengan pasangannya.
Sayang, semuanya tak dapat aku nikmati lagi, sejak aku kehilangan penglihatanku hampir dua tahun yang lalu.
Dan kamu...pergi disaat itu, menyelesaikan studimu di negeri kincir angin.

"Kenapa kau datang lagi, disaat klimaksku melupakanmu?", bisikku masih dalam lirih.
Aku tak tau', apa responmu saat itu, yang ku tau kau seperti mendekat duduk menghadap ke arahku, lekat...

"Ning, sungguh aku tak ingin pergi"
"kenapa?"
"entahlah..."
Kami diam...dalam hitungan puluhan menit. Hanya debur ombak di hati kami yang tak mampu dibendung gemuruhnya.
"Al..,pergilah..., toh aku tak mampu membiarkan kamu mengasihaniku seperti ini"
"Aku tak mampu Ning, bukan karena ibaku, percayalah..."
"Tidak Al, buang jauh pikiranmu, kuburlah impian kita dulu". Tegas aku katakan padamu, seperti hendak menutupi dustaku...Aku ingin sekali bersamamu Al...
"Ning, apapun yang terjadi, tak kan mampu merubah hatiku, biarkan aku mencintaimu Ning, seperti dulu..."
Kenapa di saat seperti ini aku berusaha untuk menepismu, sementara di sisi lain hatiku menginginkanmu...
"Aldy...,mengertilah..."
"Apa yang harus aku mengerti Ning, aku mencintaimu...sungguh..., apa itu tak cukup buatmu?"
"Cukup Al, lebih bahkan...tapi aku bu..", kamu langsung menutup bibirku dengan telunjukmu, seakan tak ingin aku meneruskannya.
"Tidak Ning, kamu terlalu sempurna buatku"
"Kalaulah saat ini matamu tak lagi mampu melihat, setidaknya hatimu mampu meraba sedalam apa cintaku padamu"

Kembali kami terdiam, dalam ratusan menit...berlalu...

"Aku tak cantik, buta bahkan, dan kamu..."
"Cukup Ning..."

Kudengar kamu beranjak, menjauh dari dudukku.

"AKU TAK PERDULI KAMU BUTA, AKU TAK PERDULI...!!!"
"AKU MENCINTAIMU ..."

Lantang suaramu, mengejutkan aku...
"Apa kamu ingin aku berteriak sekali lagi...biar seluruh penghuni kompleks ini mendengarnya?"
Kali ini lirih, hampir tak terdengar.
Perlahan, kamu menggamit jemariku, dan aku membiarkannya...sambil berusaha mengatur debur yang menghempas-hempaskan karang hatiku.
Kau semat cincin di jari manisku...

"Would you like to marry me, honay?, trust me babe...,no one else accept you,"
Kau kecup tipis jemariku...

Aku tak mampu berkata...membiarkan butiran bening merambati pipiku, tak hendak aku menyekanya.
Aldy...bertahun aku di sini, menantimu penuh harap...dalam detak tak menentu...
dalam tanya yang tidak berjawab, dalam waktu yang enggan menunggu...
Meski tlah sekuatku mencoba meleburmu menjadi angan...
Kini kau datang, membawa cinta yang dulu...tak berkurang, sedikitpun.

"Kamu mau kan...sayang...?" lagi kamu mengagetkan aku.
"Aku menginginkanmu, lebih dari sekedar kata, Ning"
"Dengan kondisiku seperti saat ini, Al?"
"Apapun itu.."

Senja menjelang...mentari beringsut tenggelam...
Meninggalkan jingga di ufuk sana...
Mengguratkan jawab yang bertahun kunanti ...
Aldy berdiri di belakangku, memutar balik kursi rodaku
Berdua kami menyusur setapak mungil dengan sungging yang tak lepas bergayut di bibir kami...
Meninggalkan taman kecil di sudut kompleks perumahan ini.

"Cinta kan membawaku kembali, Ning"
Bisikmu di sela langkah kaki yang membawa kita pulang

"Akupun begitu Al...sejak dulu..tak lekang"
unai @ 1:32 AM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007