...and the story begin
PESTA ULANG TAHUN...SEBERAPA PENTING??
Monday, January 30, 2006
 
Sejak kecil aku nggak terbiasa dengan pesta, ultah apalagi.
Paling-paling dirayakan bersama keluarga, tumpengan, dapet kado..standar aja.
Lebih ke pamaknaan dan kebersyukuran telah diberi banyak nikmat.
Bapakku apalagi, anti dengan segala macam bentuk pesta.
Kecuali pesta perkawinan tentunya..hehe, sunatan juga termasuk kok.



Ulang tahun...Alif juga sama...tanpa pesta.
Memang istimewa, teramat istimewa bahkan.
Bangun tengah malam, menciumi buah hati yang tertidur dibuai mimpi.
Merasakan suatu keajaiban..Tuhan, aku berkesempatan membesarkan, mendidik, mencintai...



Ulang tahun Alif yang ke tiga, kami rayakan bersama keluarga.
Dengan Om, Mama, dan Maminya Alif...
Alif memang memanggil Mama dan Mami.. untuk tantenya.



Ugh bahagianya aku...
Memotong tumpeng, memberikan suapan pertama untuk mbah kakung, dan seterusnya.
Berbagi dengan teman sekolah dan teman di lingkungan tempat tinggal kami.
Bernyanyi...dan makan malam bersama.



Buat kami sederhana itu indah...
nggak ada pesta, nggak ada tiup lilin..
yang ada cuma syukur...
Terima kasih Tuhan..



Alif..cepatlah besar nak...!!
Gapai asa membentang...

unai @ 3:21 AM -

BUAT ALIF
Thursday, January 26, 2006
 
Ternyata temenku satu ini puitis abis...nih hasil karyanya kado ultah buat ALIF



selamat pagi jagoan kecil
cepatlah bangun dunia telah menunggu
bermainlah sesuka hatimu
jangan takut dengan panas matahari
karena cinta ayahmu akan memayungi
jangan hindari tanah yang becek
karena kasih bunda mengalasi jalanmu



selamat pagi jagoan kecil
biarlah semesta bersemi di sudut senyummu
biarlah kehidupan bermekaran dijejak langkahmu
gelitik dunia dengan tawamu selalu
warnai hari dengan indah ceriamu
terbangkanlah selalu mimpi serta imajinasimu



selamat ulang tahun jagoan kecil
semoga panjang umur
dan selalu dikaruniai cinta yang tak lekang oleh waktu
doa kami besertamu



******
ps : Dari om yg paling ganteng sedunia...hwehehhehehhe

unai @ 1:42 PM -

SEHARUSNYA AKU LEBIH BERSYUKUR
Tuesday, January 24, 2006
 
Belum genap satu bulan ini aku punya tetangga baru di lingkungan perkampungan tempat tinggal kami.
Rumah yang pas banget berhadapan dengan pintu samping rumahku ini dihuni oleh Bapak, Ibu dan dua anak perempuan yang masih kecil-kecil.
Pastilah mereka belum terlalu tua, kutaksir mungkin baru kepala tiga untuk suami, dan 28 untuk istrinya.

Rumah atau yang lebih pas disebut kamar yang sangat sederhana itu hanya berukuran kurang lebih 4x5 m itu terlihat rapi, meski tak begitu bagus dan malah tampak kumuh, tapi penataannya terlihat lebih nyaman.
Dulunya rumah itu sangat tidak terawat, karena pemiliknya hanya menghuni sebagian dari bangunan rumah itu.
Sempat juga dikontrakkan dengan nenek tua yang juga mengasuh cucunya yang terkena kangker di lehernya.
Belum lama cucunya meninggal dan rumah itu kembali kosong, baru sekarang berpenghuni lagi



Nyaris sama kondisinya dengan penghuni terdahulu. Bedanya mereka berdua, suami istri ini bekerja. Suami sebagai buruh pabrik tekstil, dan istri berjualan.
panganan yang dibawa dengan gerobak. Pemandangan yang membuat batinku terenyuh.
Bagaimana tidak ???, setiap hari aku menyaksikan pemandangan yang itu. Mendengar tangis Isa, anak bungsu mereka yang kelaparan ditengah malam, karena siangnya tidak makan, karena memang tidak ada yang bisa dimakan.
Memandang teman sebayanya yang bermain dengan mainan baru, dan mengenakan baju bagus dan bersih dengan tatapan sendu.
Meneguk ludah ketika teman2x berlarian menghampiri penjual es krim dan makan dihadapannya tanpa memberi.



Ah..aku semakin miris.
Pernah suatu hari, sang istri menangis tersedu2x, uang yang seharusnya untuk membeli bahan2x untuk dijual pagi itu hilang.
Padahal tak sepeserpun yang tersisa. Asti anak pertama merengek meminta bayaran SPP yang sudah nunggak 5 bulan ini.
Pemilik rumah meminta kekurangan pembayaran kontrakan.
Ya Tuhan...kau tunjukkan semua ini di hadapanku...
Belum lagi, panganan yang tidak laku tidak bisa dijual kembali besok harinya, terpaksa Istri harus menjual dagangan dengan berkeliling perkampungan
sampai sore menjelang, membiarkan Isa sendirian di rumah.



Isa yang usianya masih 3 tahun itu, besar dengan sendirinya. Untunglah lingkungan tempat tinggal kami menerima mereka dengan baik.
Mengajak Isa makan, ketika ibu dan bapaknya belum pulang, memberi panganan dan kue,memperhatikan mereka layaknya anak2x sendiri.
Sepulang kerja, aku kerap mengumpulkan anak2x dirumah. Belajar membaca,menggambar, dan mewarnai, aku yang jadi gurunya.
Menyediakan camilan dan mendengarkan tawa mereka semakin menciutkan hatiku.
"Ah anak-anak, betapa polosnya kalian"



Mereka bubar ketika aku bilang akan istirahat.
Tak berani bermain di bawah jendela kamarku, karena akan mengganggu tidurku.
Padahal aku tidak sedang tertidur, aku sedang membereskan mainan dan rumah yang berantakan karena ulah mereka.



Tuhan..seharusnya aku lebih bersyukur...


karena all i've got is all a want...

unai @ 7:20 AM -

TOPENG MONYET
Monday, January 16, 2006
 

Wah, lama banget nggak nonton aksi topeng monyet. Saking lamanya sudah nggak inget lagi kapan terakhir kali nonton tuh monyet beraksi.
Senin seminggu yang lalu, sepulang kerja. Belom lagi aku berganti pakaian, dari jauh kedengeran suara gendang dipukul, sorak sorai anak2xpun mengikuti dari belakang.
"topeng monyet...topeng monyet..." teriak mereka sambil terus ngikutin topeng monyet dari belakang.



"Sini pak..!!" panggilku. Aku juga kangen, yaaa itung2x nostalgia masa kecil sambil nyenengin Alif dan anak2x yang ternyata sudah berkerumun menunggu aksi si topeng monyet. Dung dung trek dung dung...bunyi genderang mulai ditabuh..
Monyet beraksi, mulai dari memakai topeng, menjadi tentara dengan membawa senapan, berbelanja ke pasar, membawa hasil pancingan. Kaya'nya standar banget deh, dan urutan2xannyapun itu itu saja. Aku minta dua kali pertunjukan, dan pasti atraksi pertama monyet mengambil topeng reog, melompat seperti sedang atraksi reog, begitu seterusnya...sampai aku hafal apalagi setelah ini...
Mungkinmonyet lebih mudah mengingat apa yang harus dilkukan dengan berurutan. Coba kalo atraksi memakai topeng reog jadi paling akhir, membawa senapan dijadikan atraksi pertama...bisa nggak ya???



Kasihan juga lihat monyetnya, kelelahan mencari uang. banyak luka di sana sini yang sama sekali tidak diobati. Batinku.."dasar tidak berperi kemonyetan, mau uangnya doang". Monyet itu juga ditempatkan di kotak yang sangat sempit, sampai harus meringkuk. Mungkin kalo monyetnya bisa bilang, dia bakal protes ya soalnya kakinya pada kesemutan.



Belakangan aku tau', ternyata seperangkat piranti pertopeng monyetan itu seharga satu juta rupiah, dengan monyet yang sudah pinter tentunya. Kalo sehari monyet itu ditanggep 10 kali, dengan rata rata penghasilan 10 ribu sekali tanggep, lumayan juga nih bisnis monyet hehe bisa dapetin seratus ribu sehari. Bisa pulang modal dalam sepuluh hari dong ya...:).Tapi belom tentu juga setiap harinya laku segitu...
Besok aku mau beli seperangkat peralatan topeng monyet ah...



Berminat jadi pawangnya???

unai @ 7:43 PM -

AKU DALAM BISU
Friday, January 13, 2006
 
Ketidak berdayaanku kali ini sempurna...
Hanya memandang punggungmu dari kejauhan.
Sesekali kau menoleh, tapi tak kearahku.
Sesekali kau melempar senyum, juga bukan untukku.



Tak bergeser aku dari dudukku.
Tetap memandang punggungmu yang kian menjauh.
Sampai benar-benar menghilang di riuhnya siang.


unai @ 11:17 PM -

BUMI SUDAH MULAI RENTA
Thursday, January 05, 2006
 
Sahabatku...
Di ujung sana kau manjawab sapaku, dengan lirih..
Kau layu dalam kesedihanmu..tenggelam dalam isak tangis dan sedanmu..
"Ada apa?" tanyaku.
"Bencana lagi" katamu.
dan kali ini kotamu, kota kecil di mana kamu dan keluargamu tinggal.
Longsor itu menimbun anggota keluargamu, bapak, ibu, dan adikmu.
Aku tak mampu berbuat banyak, hanya mendengarkan ceritamu yang dijejali tangis.
Sesekali aku mengusap ujung mataku, menyusut air yang mulai menggenang.
Aku juga merasakan apa yang kau rasa saat ini, sahabatku...
Kau sudahi pembicaraan kita masih dengan sedu sedanmu.




Menerawang pandang mataku.
Menatap layar TV, memberitakan kejadian yang baru saja kau ceritakan.



Tuhan..
Aku tau' ini bukan murkamu...
Karna aku tau' Engkau maha pengasih dan maha Penyayang ya Rahman Rahim...
Ini karena ulah kami, ya Tuhan...
Keserakahan dan ketamakan kami, menghabisi hutanmu tanpa ampun.
Mengeksploitasi hasil bumi ciptanmu tanpa henti
Tanpa kami memikirkan anak cucu kami yang akan hidup setelah kami.



Tuhan..
Ampuni kami...ampuni kami...
Cukuplah pedih dan derita yang kami rasa...
Belum hilang dari ingatan ...
Puluhan ribu saudara kami dihempas tsunami, meregang nyawa
Dan kini..lagi..banjir bandang di Jember menghanyutkan harap
Longsor menimbun, meninggalkan luka..



Tuhan..
Masih dalam hitungan hari, tahun yang baru ini kami lalui
Masih segar ketika berjuta harap kami tebar...
Tapi belum jua kokoh kaki ini berpijak, kami harus terhempas lagi.



Tuhan...
Bumi mulai renta tampaknya
Berputar pada sumbunya beribu tahun
Dieksploitasi tanpa henti

Ah Tuhan...
Aku meminta lagi..dan lagi..
Mudahkan mereka, lapangkan maqam mereka, sayangi mereka yang telah berpulang..
tempatkan di sisimu sebaik baiknya
Beri kami kesempatan lagi Tuhan...
Memperbaiki diri...membenahi hati serakah kami
Amien

unai @ 8:42 PM -

JOGJA NEVER ENDING EVENT KALI YEEEE....
Monday, January 02, 2006
 
Bingung mo mulai nulis dari mana ???
Lets start from this point deh...
Kang Mamat telpon, dia berangkat hari Sabtu pagi by train. Aku sudah booking kamar hotel buatnya.
Senangnya...akhirnya aku bisa juga ketemu Kang Mamat yang nggak kalah kocak dengan group lawak kondang tahun 80 an.
trara...Jayakarta Group..*hahaha*




Sampe di Stasiun Tugu, Sabtu sore, dijemput mas Sam.
Mereka telpon aku dan kami mulai meng-arrange acara buat Minggu besok. Janjian ketemu di NAV karaoke, kenapa karaoke???
Ya...karena mau unjuk talent..*wing*. Aku yang tadinya berencana berangkat ma Hubby, nggak jadi karena Hubby nggak enak badan dan memilih kerokan di rumah.



Jadinya aku dan Isna meluncur ke Nav berduaan. Di sana Mas Sam dan Mamat blom dateng, aku dan Isna masuk deh ke room 6, sambil nunggu mereka berdua nongol.
Eng Ing Eng...mereka muncul dan pasti aku bisa langsung menebak..."Mamat ya?" ya iyalah, kan sebelumnya aku sudah pernah ketemu mas Sam, dan yang bersama mas Sam siapa lagi kalo bukan Mamat...
cowok manis yang imyut, sipit, yang kalo ketawa bisa ditinggal ngumpet...
Mulailah satu per satu dari kami nyanyi...kecuali Isna, karena dia nggak mau bakat nyanyinya kedengeran produser. Mamat in action...suaranya ringan banget, bagusss...sayang waktu itu produser nggak sempet dengerin,
karena kebetulan sedang ke kamar kecil. Lanjut...lagu berikutnya mas Sam...duh yang satu ini nggak kalah bagusnya *muji mode on, Kaya'nya penyanyi aslinya, Glen Fredly kalah deh...yah beda2x tipis gitu...:P.
Tapi aku paling seneng mas Sam nyanyi lagu2x Oldies duet lagi sama kakaknya....huhuu berasa di mana ya...???





Dua jam nggak kerasa, kami ke Masjid UGM, Shalat Ashar di sana dan setelah itu kembali matengin rencana buat Selasa tanggal 27 Desember.
Tetep ada sesi photo...sepertinya memang nggak mau melewatkan momen yang langka ini.
Nggak sabar nunggu Selasa...




Mas Sam dan Mamat sudah nunggu di Vredeburg.
Whoa....senangnya, aku mbolos...tepat jam 11...hahah ini yang paling aku suka, B O L O S, secara hasrat bolos jaman sekolah tak tersalurkan.
Tapi hari sebelumnya aku sudah kerja rodi buat nyelesain surat dan membaca beberapa proposal dan statuta yang numpuk di mejaku.
Aku dateng, tapi sebelumnya aku nyuruh pak becak buat nganterin bawaanku terlebih dahulu ke Vredeburg.
Karena mendung, kami yang sebelumnya sudah survey lokasi memutuskan memilih tempat di belakang. Selain nggak bakal kehujanan, juga nggak terlalu menarik perhatian banyak orang.
Masih sepi...cuma kami berempat, Aku, Sam, Mamat, dan Adi. nggak lama, Gita datang. Untung nggak bawa koper, bawaan yang lumayan banyak. Maklum karena hasrat ingin bertemu dan merindukan aku terlalu besar, dia nggak chek in dulu di hotel.
Menyusul Isna dan Widi, kemudian Hubby-ku.





Acara dimulai dengan prolog dari Mamat yang setiap katanya nggak berhenti membuat kami tergelak, asli konyol.
Kemudian Sam, dan seterusnya...kami saling bercerita awalnya membuat Blog, alasan, dan kenapa harus dengan nama yang demikian???
Lanjut...kami tuker-tukeran souvenir, murah meriah dan kami senang karena bisa membawa pulang sedemikian banyak oleh2x dari temen2x yang lain.
Makanan yang tersedia cuma makanan yang sederhana, ada pecel pincuk, es krim, buah2xan, aneka biskuit, kue madu, dan lapis legit.
Sebenernya sih, makan nggak terlalu penting buat kami...tapi buat Mamat...??? errrr....
Sesi foto adalah sesi yang paling seru, lihatlah betapa excitednya kami...dan pasti betapa narsisnya kami...hahah..nggak perduli ah...
yang terpenting kami bisa berbagi keceriaan, dan sedikit melupakan beban yang sebelumnya mengganjal ciehh..



Rampung acara di Vredeburg, lanjut lagi karaoke malem harinya di tempat yang sama di hari sebelumnya *mikir.
Nggak kerasa sudah dua jam. Banyak lagu yang kami nyanyikan, tapi karena kelelahan
suara kami nggak all out, fals...hehe terutama aku. Mas Bagus... wuih nggak nyangka lho, dengan style yang pendiem banget itu dia keluarkan suara emasnya..
Mamat..banyak lagu yang dia nyanyikan dengan suara yang nggak kalah ok, lembut, dan kaya'nya Mamat banget deh. Kalo Sam jangan tanya deh...dia multitallent banget huhuhu.
Makan malam di Waroeng Steak... dan dengan resmi Kopdar hari itu ditutup ...hihii..
Kami pulang dengan membawa gembira meskipun lelah.



Siangnya aku menemui Mamat dan Gita di Mc Donald sambil nemeni Mamat yang sedang nyemil *jitak Mamat ah. trus ke pusat penjualan Bakpia *makanan khas Jogja. Naik becak bertiga...HAH!!!
Tukang becak mungkin cuma bisa mengurut dada, menggenjot becak segitu beratnya, hujan lagi.
Balik lagi ke Malioboro dengan becak yang sama, dan tetep bertiga ditambah bawaan yang seabreg...
Tukang becak kembali mengurut dada...



Nungguin Mas Bagus di warung Pempek, makan lagi...*maksudku nyemil lagi...
sudah kenyang...kami naek andong nganterin Gita ke agen perjalanan di Diponegoro, nganterin Mamat ke Klitren...
Aku dan Mas Bagus yang masih tertinggal di andong itu. kami balik lagi ke Malioboro...
Banyak cerita di sepanjang jalan menuju Malioboro. Mas Bagus glad to knew u deh. Dan kali ini Kopdar asli ditutup.


Kenangan indah di akhir tahun...tak terlupa...

Kesan setelah bertemu mereka...


SAM...
ini adalah pertemuan yang ke 3 buatku dengan mas Sam.
Dewasa,Wise, suka difoto, suka mem-foto, pinter nyanyi, dan yang paling aku suka... Mas Sam nggak pilih2x kalo berteman.


MAMAT
Cowok rame banget, punya banyak bahan yang disimpen di kepalanya, selalu siap dengan joke dan celetukan yang bikin pipi orang pegel,ketawa terus.
Nggak kebayang kalo nggak ada dia, mungkin acara nggak akan semeriah ini.


BAGUS...
Pertemuan pertama yang berkesan.
Kalo sekali lihat pendiem banget, dua kali lihat mulai ngomong, tiga kali lihat...ngomoooong terus...nggak brenti-brenti...
Nggak ding Mas bcanda. Ehm...suaranya bagus...sama kaya namanya, terbukti setelah ikutan nyumbang lagu di NAV.


ADI...
Masih bau ayam...ugh..salah maksudku masih bau kencur.
Cowok yang ngaku brondong ini *heheh penter design web...hayo siapa ang berminat???
Dia juga pinter pose lho...coba perhatikan gayanya saat difoto.


Hubby-ku...
Nah yang ini nggak usah ya...luar dalem dah tau soalnya..hehe



GITA...
Manis, punya inner beauty...*cieh towel-towel GITA, ceriwis, energic, talkactive, cheerfull,
dijamin!!! dia orang yang menyenangkan dijadikan teman...*promosi..promosi...


WIDI...
Cakep...Manis, Pertamanya pendiem, nggak Pe-De kalo difoto...tapi coba lihat posenya... DIAN SASTRO, lewat deh...
sayangnya dia nggak ikutan lagi karaoke malem harinya.


ISNA..
Sudah beberapa kali ketemu... kesannya apa ya...
Baik, rame, agak mellow, sama kaya Widi yang nggak Pe-De kalo di foto..tapi lihatlah...siapa yang paling gaya???. tambah lagi..ternyata pinter nyanyi juga...:P


Mbak PAULIN...
Nggak banyak waktu untuk kenal, selain datengnya paling telat...hampir bubaran, malemnya kesempatan ketemu juga sempit.
ehmmm....Mbak Paulin baik deh...mau nganterin souvenir buat kita, trus pulang lagi...

unai @ 8:38 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007