...and the story begin
Today's Quote
Friday, September 29, 2006
 
Kebahagiaan tergantung pada apa yang kita berikan,
Bukan pada apa yang kita peroleh.
M.Gandhi)


Saat pintu kebahagiaan tertutup
Maka pintu yang lain terbuka
Hanya saja kita seringkali terpaku begitu lama
Pada pintu yang tertutup itu
sehingga tidak dapat melihat pintu yang telah terbuka itu.
(Helen Killer)
unai @ 6:04 PM -

TRADISI NYADRAN DAN PADUSAN
Tuesday, September 26, 2006
 
Beruntungnya saya yang dilahirkan di Indonesia dengan beragam kebudayaan. Dan tradisi yang belum saya kenal sebelum saya menginjakkan kaki di Yogyakarta sembilan tahun yang lalu. Namun masih banyak saja yang belum saya tau'. Seperti halnya tradisi Nyadran / nyekar atau ziarah masih berlangsung dan menjadi semacam kewajiban bagi orang Jawa yang dilakukan di bulan Sya'ban, atau bulan sebelum bulan Ramadhan. Tradisi ini merupakan simbolis hubungan diri dengan para luluhur, sesama, dan Yang Maha Pencipta.

Saya tidak terlalu setuju kalau ziarah kubur hanya dilakukan ketika menjelang Ramadhan saja. Bukankah dengan ziarah kita bisa lebih sering mengingat kematian? Dan dengan mengingat kematian kita akan lebih banyak menabung pahala dengan berbuat banyak kebajikan.

Bulan Sya'ban juga disebut bulan Ruwah (menurut penanggalan Jawa). Ada pemahaman bahwa Ru-Wah adalah singkatan kata dari nge-Ruruhi arWah yang saya sendiri kebingungan mengartikannya dalam bahasa Indonesia. tapi mungkin kira kira intinya memperhatikan dan mengingat leluhur yang telah mendahului kita. Dalam tradisi Ruwah ini biasanya masyarakat membuat penganan apem dan ketan. Kenapa apem? Afu'un dalam bahasa Arab berarti mohon ampun, mungkin terkait dengan pandangan filosofis ini maka masyarakat mengartikannya dengan Apem.

Setelah nyadran, masih ada lagi ritual penyucian diri yang disebut padusan. Padusan berasal dari kata adus yang berarti mandi dalam bahasa indonesia. Tradisi berupa mandi wajib secara harafiah ini dapat dimaknai sebagai persiapan lahir bathin menyambut Ramadhan.

Dahulu, tempat tempat yang biasanya dipilih untuk padusan adalah sumber air alam, seperti mata air, sungai, dan laut. Tapi sekarang, kolam renang sering dipilih menjadi alternatif tempat padusan yang menyenangkan selain praktis, sumber-sumber air yang layak saat ini semakin berkurang. Hmmm kalau saya lebih memilih mandi di rumah deh.

Secara fisik, tradisi nyadran dan padusan memang tidak islami. Ini merupakan tradisi adopsi dari kebudayaan tinggalan agama Hindu, Budha, dan Animisme. Namun, berkat para Wali Songo yang berhasil mengawinkan tradisi adat jawa dengan nafas Islam, kedua tradisi tersebut (Nyadran dan Padusan) yang dilestarikan masyarakat Jawa itu dapat tetap berlangsung.

*Kesalahan informasi adalah mutlak kesalahan penulis.
Selamat menunaikan ibadah puasa, semoga dibukakan pintu ampunan bagi kita semua, dan menjadikan kita sebagai Hamba yang selalu bersyukur...Amien
unai @ 11:19 PM -

SURAT KEPADA HENING
Thursday, September 14, 2006
 

Dingin menggigit tulang, mencekik setiap sendi, mengikat pembuluh darah, di malam yang kian merangkak menemuimu. Gemeletuk geligi terdengar seirama suara detik jarum jam dinding di ruang tamu, di kamar, di ruang tengah dan lihat..ternyata mampu mengacaukan bayangmu.

Ning..beribu mil jarak yang tertempuh, berabad waktu yang memasung raga dan jiwa kita untuk bertemu...Namun tetap saja hampa yang kutemui dan rindu yang membumbung tinggi tak terbendung ini terlalu bodoh untuk tetap aku alamatkan kepadamu. Aku mencoba melukis bayangmu di tempat di mana saja aku bisa melukiskannya. Namun apa hasilnya...? siluetmupun tak mampu kugambarkan. Lalu aku menuliskan namamu di buku bersampul biru yang dulu sering kita pakai untuk menulis bersama. Tak ada...tak ada yang mampu aku tuliskan di sana. Hanya coretan benang kusut saja yang menghiasi halamannya. Adakah kau tau, Ning?

Aku masih menghitung detik. Kali ini ia semakin berlari, tak memperdulikan aku yang terengah mengejarnya. Aku tertinggal, Ning!.tertinggal jauh di belakang. Detik tak mau menoleh, terus saja berlari. Sama sepertimu yang meninggalkan aku dalam gundah yang sejak berabad lalu aku tanggung karenamu.

Ning...kamu masih ingat bunga melati yang kau beri sebelum hari kau meninggalkanku? Kini ia tumbuh menjulang. Aku pun masih ingat dengan pesamu waktu itu untuk menghitung setiap kelopak melati yang mekar, dan kau memastikan padaku bila nanti kuncupnya berbunga sepuluh ataupun berbunga genap, kau akan datang. Kau akan berdiri di hadapanku. ADA.

Ah Ning...kau telah mengisi lembaran buku sejarah hidupku.
Semoga kau baik baik saja di tempatmu yang jauh, di sana.
unai @ 4:58 PM -

Bubur Kacang Ijo Pak Alex
Thursday, September 07, 2006
 
Setiap Jum'at pagi, ada senam pagi di kantor dengan instruktur senam mirip kiwil. Biasanya dimulai dengan lari keliling lapangan sepuluh putaran, push up 25 kali, sit up 25 kali, dan senam kesegaran jasmani dimulai setelah badan gempor semua (waduh ini olah raga aka penyiksaan?) *hiperbola mode on. Sehabis senam lanjut ping pong dan volley. Hmmm aku sih ikutan sekali doang. Bukannya males atau nggak mau membuang keringat dan membakar lemak, tapi risih juga secara di kantorku gak ada perempuannya. Cuma aku satu satunya, dan bukan Ge Er juga kalo mereka bakal memperhatikan bentukku yang aneh bunder mantul mantul di lantai senam, hahaha.

Sebetulnya kealpaanku ikut senam karena beratnya aku meninggalkan ruangan kerja yang seharusnya di dalamnya sudah mulai aktifitas dapur ngebul (ngeles). Biasanya aku cuma ngintip dari jauh Bapak-bapak yang melompat ke sana kemari itu sambil senyum senyum.

Selesai senam, ini dia yang paling enak... Ada bubur kacang Ijo spesial. Gak usah ngitung deh berapa jumlah kalori yang terbakar dan berapa jumlah yang bakal masuk karena biasanya setelah kelelahan mereka (Bapak-bapak itu) dan aku yang cuman nonton doang bisa makan bubur kacang melebihi dosis yang dianjurkan. Pak Alex, dia satpam di kantorku dan Hmm kacang ijo buatannya bikin ketagihan, asli!!! Kenapa harus kacang ijo? kenapa bukan kacang merah, kacang kedele, kacang tanah, atau kacang panjang? Ahh.. Aku nggak berani tanya, takutnya Jum'at besok dia nggak mau masakin bubur kacang ijo lagi buat kami.


Ini dia, Burjo buatan pak Alex...slurp nyam nyam


Tuh liat, yang makan sampe merem melek gitu


In action
unai @ 5:38 PM -

Bookfair or Blousfair
Wednesday, September 06, 2006
 
Kesempatan untuk bisa datang ke Islamic Bookfair di Wanitatama tinggal dua hari lagi, hari ini dan besok. Padahal sudah sejak jauh hari pamflet yang ditempel di pinggir jalan dan spanduk yang segede bagong dipasang. Aku memang berencana datang ke sana sejak hari pertama pembukaan, karena "sok sibuk" makanya baru bisa di dua hari terakhir.

Masih ada sisa sisa flu, kepala masih agak berat, tapi kekeuh bin ngotot nggak kehilangan kesempatan untuk bisa dapetin buku bagus dan murah, Jadilah kami(aku dan Isna)nge-date di sana. janjian di depan gerbang, tapi setelah celingak celinguk akhirnya ketemu juga deh. Kangen...,lama gak ada kabarnya temenku yang satu ini. Sejak dipindah ke bagian lain, dia sepertinya kehilangan kesempatan untuk nge-blog. "hmmm, jangan pekerjaan menggangu aktivitas blogwalking, Sist" heheh.

Agak kecewa karena setiba di sana, hanya beberapa stand saja yang menjual buku, selebihnya stand blous dan aksesoris, pernak pernik yang malah ramai diserbu pengunjung. Stand makanan pun begitu. "HAH..ini BOOKFAIR atau BLOUSFAIR ?". Meski begitu aku pulang dengan empat buku di tangan.

Di Jogja Expo Centre, juga ada Bookfair sejak tanggal 5 sampai 10 September ini...
Yiuk ke sana...!!! mudah mudahan nggak ada yang jualan baju lagi ya :)
unai @ 3:22 PM -

Pe Er Selesai Bu !!!
Tuesday, September 05, 2006
 
Dapet PR nih dari Bu Guru Ndah, maafkeun dakuw ya Bu, PR na lama sekali baru dikerjakan. *siap siap dijewer deh

The Quiz
1. Do the following
2. Choose 5 persons to do this

Favourites
Colours : Yellow, Black, and also white
Foods : Wah ini pertanyaan sulit, secara pemakan segala
Songs : Aubrey and If nya Bread *basi ya?
Movie : Lord of the ring
Sport : Dah lama nggak, terakhir latihan Tae Kwon Do bulan lalu
Day of the Week : Saturday nite 
Ice Cream : Vanilla dan chocolate

Current
Mood : Lemez dan gak jelas babar blas
Taste : Pahit
Clothes : Blazer hitam dan kerudung putih bunga bunga hitam
Desktop : Sunset *lagi??
Toenail Colour : Gak berwarna..orisinil deh pokokna
Time : 13.46 wib
Annoyance : Genderuwo hhihi
Thoughts : Sneakout

First
Best Friends : Yudha, Irma, Yayan, Devri...Kangen hiks
Crush : Jaman Es De
Movie : Arie Hanggara *keknya sih
Lie : Es De, ngaku puasa tapi abis minum jus :P
Music : waduhhh buanyak banget, apa yang pertama ya?

Last
Cigarette : Nope
Drink : Air putih anget, secara sedang flu berat
Car Ride : Mobil kantor
Crush : dah lama nggak, ma sapa ya?
Phone Call : Barusan banget “Hubby”
CD played : One last cry

Have you ever
dated one of your best friends : pernah, tapi seringnya rame rame semua ikut
broken the law : Sering banget *jangan ditiru 
been arrested : hah!! gak gak deh
skinny dipped : ndut teruuuuus *sigh*
kissed someone you don't know : Never lah


Nah Bu Guru, Pe Er na sudah selese, dapet ponten berapa nih?
unai @ 7:10 PM -

UNTUK KAMU
Friday, September 01, 2006
 
Tertulis untuk : Sahabat yang pergi











Begitu berat rasa bersalah yang harus aku tanggungkan karenamu


Aku banyak belajar darimu, mulai dari bagaimana mengendalikan emosi agar tidak merajai hati, me-manage-nya, sampai dengan menerima setiap kejadian yang tidak sesuai dengan keinginan dengan kelapangan hati. Untuk itu aku berhutang padamu.

Kamu, yang untuk membunuh seekor semut atau menginjak rumput-pun kamu tak tega, dengan alasan "mereka juga butuh hidup seperti kita". Aihhh...alangkah mulianya segumpal daging yang bernama hati di dalam dadamu itu sahabat.

Aku memang terpengaruh dengan keseluruhan hasil analisamu yang tajam. Keenceran otak dan mungkin keluhuran budimu. Aku menikmati setiap olahan katamu dan aku merasa itu penting untuk aku baca. Bukan maksudku untuk me-rewind kembali kejadian yang telah lewat, namun sungguh sahabat, ketika kau memutuskan untuk pergi dengan berentet alasan, aku harus menerimanya dengan hati yang compang camping. Seperti tak rela, tapi kau telah memutuskannya dan akulah penyebab pergimu itu. Akupun mulai menerapkan ilmu yang kau tularkan padaku "IKHLAS".

Ketika aku mencoba menata hatiku yang berserpih, mencoba mengobati rasa bersalahku atas pergimu dan ketika aku dengan sekuatku mencoba memaafkan diriku sendiri atas kriminalitas yang kau anggapkan padaku, ternyata...kau tak sunguh sungguh menjauh. Kau hanya menciutkan hatiku saja. Melimpahkan bulat bulat rasa bersalah itu padaku, dan aku...seperti membawa bongkahan batu api ke sana kemari. Membuat aku merasa bagai Raksasa Betara Kala yang mempu memporak porandakan apa yang selama ini tersemat bersama keindahanmu. Aku belum mampu memafkan diriku sendiri sementara kamu melenggang begitu saja menertawakan kebodohanku. Aku kelelahan mengasihani diriku sendiri, untuk itulah aku seolah menghilang, tenggelam atau tepatnya menenggelamkan diri dalam kubangan kesenangan semu.

Sekarang, aku yang pergi, meninggalkan lakon munafik yang tanpa sengaja dan tanpa ingin aku ciptakan. Syukurku karena bisa mengenalmu seseorang yang mampu mengajarkanku banyak hal.


Ps: Mungkin kau tak akan pernah membaca tulisan ini, tapi setidaknya beban di dadaku menguap perlahan dan aku berharap kelak kan hilang.

Nai/ 31 Agustus 2006
unai @ 8:31 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007