...and the story begin
ARUM DALU
Tuesday, October 31, 2006
 
Jangan tanyakan tentang presisi nada, denting sumbang dan akusisinya padaku saat ini. Karena saat ini aku hanya ingin duduk diam menikmati malam berteman seikat arum dalu yang menawarkan damai serta menjajakan rasa yang sendu dan melankolik sambil kontemplasi, entah hasil dari kekalahankah ? atau sebentuk tanya yang masih tersemat erat.

Di sini, aku menikmati keserasia alam. Aku memulai monolog hati persis ketika malam jatuh dan sinar sepotong bulan berwarna tembaga menyirami pelataran. Aku malam ini, berbincang... dengan tanpa mengendarai egositas dan tanpa mengenakan topeng keangkuhan. Dendam kuendapkan, berharap ada damai menelusup lembut di kerontang jiwa tanpa gerimis.

Angkasa kelam dan sepi membisu. Bahasanya tanpa suara. Tapi kelap kelip bintang adalah kesaksian yang banyak bicara akan apa yang terjadi di lengkung langit. Beribu ribu tanda tanya dan pengandaian akan kemungkinan yang akan terjadi, kini menghujani pikiran jenuh di kepalaku dan angin hanya meniup lembut dan berlalu tanpa meninggalkan secuil jawab atas pertanyaanku.

Malam ini, arum dalu menjadi perlambang keingin sunyianku. Keyakinan akan membaiknya keadaan ini dari semula semakin menipis, terkikis oleh kelelahan bathin. Akupun harus menyiram amarah yang menggelegak dengan dinginnya salju kedamaian, meski bukan dari pegunungan Alpen. Kukuatkan hati untuk mencabut satu-satu dari jutaan jarum pesismisme yang menancap di kepalaku.

Ini pengalaman hidup. Guru bagi liku perjalanan terjal.

Bagiku guru adalah kelap kelip kunang-kunang di ketika jatuh gerimis di senja hari, atau lintasan buih yang hilang-tampak di bebatuan, atau curahan hujan yang menerpa permukaan telaga yang tenang. Rasa dalam kesadaran sempurna ; inilah guru utama. *)

*) dikutip dari pasase sebuah Novel Ahmad Tohari "Ronggeng Dukuh Paruk"
unai @ 12:03 PM -

BERKEMAS
Thursday, October 19, 2006
 
Aku sudah berkemas. Merapikan meja kerjaku. Bukan karena libur panjang yang sudah di depan mata. Tapi untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi dalam waktu dekat ini.
Entahlah...lelah sekali rasanya.

Fyuh...
Dua dos buku, sepatu dua pasang, kotak stationary, charger HP, kliping resep masakan, toples permen, pot bunga, mug, majalah, tabloid ...

sebetulnya mau aku hibahkan ke penghuni terakhir kantor ini.
Tapi...bawa pulang aja ah...
Lagian masak bapak bapak mau pake sepatu high heels?
unai @ 7:14 PM -

PERGI
Wednesday, October 18, 2006
 

Satu-satu dari kami akan pergi. Meninggalkan apa yang selama ini menjadi semangat. Meninggalkan ruangan sederhana nan nyaman ini, juga sahabat yang saling mengerti. Entah karena apa? Tak ada alasan yang jelas. Mungkin juga tak bijak, pengambilan keputusan yang sepihak ini. Penilaian atas suka dan tidak. Mengamputasi bagian yang tidak disuka dan mencangkoknya dengan yang lebih disuka. Tapi bisa apa kami? selain memang diharuskan ikhlas menerima. Toh semua hanya titipan.

Hari ini saya membuat surat pemutusan hubungan kerja untuk seorang teman. Tanda tanya besar masih mengambang. Ada apa dengan kemendadakan ini? Sayapun sebagai Kepala Bagian Administrasi di sini tak cukup banyak mengerti. Ah...

Suasana kerja tidak kondusif
Isu pemecatan
Kontraproduktif

Besok giliran siapa? siap siaplah berkemas.
unai @ 1:43 PM -

HOT HOT HOT
Thursday, October 12, 2006
 
Duhhh..panas sekali di sini.
Kepala serasa mau pecah, tengorokan kering, bibir pecah pecah, kantong untungnya gak ikut kering.

Puasa hari-hari terakhir terasa agak berat. Kemarau dasyat banget tahun ini, sampe angin yang berembuspun terasa panas. Kapan hujan ya ?? padahal tadi pagi sudah mendung. Glek..minum es enak banget nih. Es apa aja deh, yang penting dingin dan seger. Buka buku resep masakan, adanya cuman laper dan ngiler, mana di mana-mana adanya cuman resep lagi...sepertinya semua tabloid disisipi resep buat berbuka dan sahur deh.

Di depan kantor, berjejer jejer pohon angsana rindang. Di sana biasanya tempat segala tukang makanan mangkal. Dari jendela aku buka gorden sedikit...wah ada tukang rujak, ada tukang es kelapa muda juga. Cuek ah...masih lama waktu buka. Tapi dasar tukang rujak ngak tau aturan, malah dia sengaja mukul mukul tutup panci dengan kenceng, tanda keberadaan dia yang sudah mangkal sejak lama di sana. Ini lagi tukang es Walls yang lagunya nggak berhenti berhenti disetel. TV juga acaranya wisata kuliner. Arggghhhhh....

Sebentar lagi sore, tambah banyak yang bakal gelar makanan di sana.
Yuk beli bareng..buat persiapan buka nanti.

*waktu menunjukkan pukul 14.38. Masih lama ya :P
unai @ 7:29 PM -

AH ... WANITA
 
Ketika Tuhan menciptakan wanita, Tuhan lembur pada hari ke-enam.

Malaikat datang dan bertanya

"Mengapa begitu lama, Tuhan ?"

Tuhan menjawab

"Sudahkah engkau melihat semua detail yang saya buat untuk menciptakan mereka?.
Dua tangan ini harus dibersihkan, tetapi bahannya bukan dari pelastik, setidaknya terdiri dari 200 bagian yang bisa digerakkan dan berfungsi baik untuk segala jenis makanan, mampu menjaga banyak anak dalam waktu yang bersamaan, punya pelukan yang dapat menyembuhkan sakit hati dan keterpurukan, dan semua yang dilakukan dengan kedua tangan ini"

Malaikat takjub...

"Hanya dengan dua tangan ? Impossible !. Sudahlah Tuhan, cukup dulu untuk hari ini, kita lanjutkan lagi besok untuk menyempurnakannya"

"Oh tidak !, saya akan menyelesaikan ciptaan saya ini, karena ini adalah ciptaan favorit saya. Oh ya, dia juga akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri, dan bisa bekerja selama 18 jam sehari"

Malaikat mendekat dan mengamati bentuk wanita ciptaan Tuhan tersebut

"Tapi Engkau membuatnya begitu lembut, Tuhan"

"Ya, saya membuatnya lembut, tapi engkau beum bisa bayangkan kekuatan yang Saya berikan agar mereka mengatasi banyak hal yang luar biasa"

"Dia bisa berfikir ?" Tanya malaikat.

"Tidak hanya berfikir, dia mampu brenegosiasi", jawab Tuhan.

Malaikat menyentuh dagunya

"Tuhan kau buat ciptaan-Mu ini kelihatan lelah dan rapuh, seolah banyak beban terjadi padanya"

"Ohh, itu bukan lelah atau rapuh, itu air mata" kata Tuhan.

"Untuk apa ?", tanya Malaikat

Tuhan melanjutkan

"Air mata adalah salah satu cara dia mengekspresikan kegembiraan, kegalauan, cinta, kesepian, penderitaan, dan kebanggaan"

"Luar biasa Engkau jenius Tuhan, Engkau memikirkan segala sesuatunya. Wanita ciptaanmu sungguh menakjubkan"

"Ya... wanita ini akan mempunyai kekuatan memesoa laki-laki. Dapat mengatasi beban, bahkan melebihi laki-laki. Dia mampu menyimpan kebahagiaan, tersenyum bahkan ketika hatinya menjerit, mampu menyanyi saat menangis, menangis saat terharu, bahkan tertawa saat ketakutan, dan berkorban demi orang yang sangat dicintainya, mampu melawan ketidak adilan, dia menerjunkan dirinya untuk keluarga, dan membawa temannya yang sakit untuk berobat"

CINTANYA TANPA SYARAT!!!

"Dia mengangis saat anaknya menjadi pemenang. Dia girang dan bersorak saat melihat sahabatnya tertawa. Dia begitu bahagia dengan kelahiran. Hatinya begitu sedih mendengar berita sakit dan kematian, dan dia selalu mempunyai kekuatan untuk mengatasi hidup.Dia tahu bahwa sebuah ciuman dan pelukan dapat menyembuhkan luka"

Hanya satu hal yang kurang dari wanita

DIA LUPA BAHWA BETAPA SANGAT BERHARGANYA DIA.


*Surat elektronik dari seorang sahabat.
unai @ 3:02 PM -

PILIH MANA ?
Monday, October 09, 2006
 


Hmm bulan Ramadhan nih...mending pilih jalan yang mana ya?
unai @ 1:37 PM -

Balada Punch Apple
Thursday, October 05, 2006
 
Kemarau semakin menjadi saja. Cobaan buat yang puasa mungkin. Membuat tenggorokan kering kerontang.

Tiga hari lalu, saya tepar, gara-gara panas ini. Lihat kulkas ngiler, lihat dispenser ngiler, bahkan lihat sapi pipispun jadi ikut ngiler. Duhhh nelangsane. Pulang kerja jam 16.00, bolak balik saya lihat arloji. Ah masih lama. Sambil ngaso saya buka-buka majalah dan nemu resep punch apple. Tambah ngiler nih jadinya. Bahan yang dibutuhin untuk bikin punch itu kebetulan tersedia di kulkas, maka dengan semangat empat lima mulai saya membuat ramuan yang akhirnya bikin kepala saya mau pecah ini.


Trara..jadi deh. Masih setengah jam lagi waktu buka puasa. Saya siapin meja, gelas, piring, sendok, buah, lauk (kebetulan pulang kerja beli), gorengan, minuman panas, dan punch apel yang gelasnya sudahkemringet sejak tadi.

Waktunya buka, saya yang sedari tadi kagak nahannnn buat ngicipin rasa puch apple itu, langsung menyeruput hingga tandas. Hmmm sueger banget. sampe nambah dua kali. Hubby sudah ngingetin untuk nggak langsung minum es. Tapi saya ndableg, panas gini enak bener minum dingin. Biasanya juga saya cuman berbuka dengan teh hangat manis dan buah saja, shalat magrib dulu kemudian baru deh makanan berat (truck trailer, bego, bis, dll).

Dua gelas punch apple sukses bersarang di perut saya. Tapi eiyyy... kepala saya langsung pening, pusing sekali, sampe dipake ketawa aja gak bisa apalagi dipake buat yang lainnya. Saya semende di kursi, masih belum makan apa apa. Shalat magrib hampir telat, makan jadi nggak berselera dan nggak ikut shalat tarawih. Duhhh besok-besok nggak lagi deh.
unai @ 4:57 PM -

Wednesday, October 04, 2006
 
"Hei kamu..."
"Iya kamu !!! yang duduk dipojokan dengan sandaran kursi melebihi kepalamu"
"Bisakan sedikittt saja menghargai hasil karya orang lain, mengucapkan kata tolong, dan terima kasih sesudahnya?"



Gusti..paringono sabar !!!
unai @ 7:04 PM -

Untuk ABEL
Sunday, October 01, 2006
 

Ini tahun ke sembilan kita nggak ketemu. Komunikasi kita hanya beberapa kali lewat sms dan surat elektronik, itupun hanya di tahun tahun pertama kau pergi saja, lalu kau seolah menghilang seperti asap. Aku kehilangan kamu, sahabat yang cerewet mengingatkan aku untuk belajar dan belajar. Waktu itu kita baru lulus SMU, kenal tanpa sengaja hingga akhirnya kedekatan kita bertambah ketika kita sama sama mendaftar di beberapa di Perguruan Tiggi di Jogja ini. Kamu "bintang" di sekolahmu. Kecerdasanmu jauh di atas rata rata. Sementara aku? Kamu hanya geleng geleng kepala ketika menjelaskan materi pelajaran kimia organik. Aku hanya manggut-manggut tapi sesungguhnya hanya terpesona dengan gayamu menjelaskan.

"Hmm kamu seperti guru saja" bathinku sambil tersenyum, malu mengakui bahwa kamu mempesonaku. Ciehhh...

Kita sering belajar bersama, dan kamu banyak membantu aku. Cerewetmu minta ampun, ketika aku sama sekali belum mengerti dan memintamu untuk mengulang lagi dari awal.
"sudah ngerti kan?" tanyamu sambil melirik sedikit ke arahku. karena aku mengambil posisi duduk di sampingmu, bukan berhadapan. Aku menggeleng. "HAH, belum juga??".
Akhirnya kena jitak juga jidatku yang saat itu isinya ada kamu saja.

Selain catur, kita juga sering main kartu yang semula aku juga nggak ngerti bagaimana cara memainkannya. Bersama Imel dan Welly yang sedang berbunga rindu ketika itu. Dan kita? kita hanya supporting team saja yang ikut merasakan kebahagiaan mereka berdua.

Kita sering duduk di pematang sawah, di belakang rumah Omku sambil membawa bekal dan papan catur. Kita juga suka menangkap kepiting kecil yang tersesat, terpisah dari induknya. Duduk menjuntaikan kaki, membiarkan kaki kita dicium ikan kecil kecil di pematang yang berair jernih itu, sambil merangkai bunga-bunga kecil berwarna putih untuk dijadikan bando buatku, kamu ingat?

Sayang, kau memilih pulang Bel ketika impianmu untuk sekolah di Perguruan Tinggi Negeri tertua di Jogja ini nggak terwujud, sementara aku...aku masih betah bertahan di sini, walaupun hanya di sekolah swasta yang tidak terlalu bonavide waktu itu. Sejak itu..aku kehilanganmu.

Bel, nggak sengaja aku menemukan fotomu di dalam buku kimia ketika aku membersihkan rak bukuku. Ada secarik puisi yang kamu tulis dengan pensil di selembar kertas di antara halamannya, di buku kimia yang bersejarah itu...Indah...

Pagi ini, email darimu menggelinding begitu saja. Aku tergagap seketika, karena ini sangat mengejutkanku. Kamu yang seolah menghilang, hari ini menuliskan untaian kata yang hampir sama seperti dulu. Kamu juga menyertakan fotomu terbaru dengan rambut dibiarkan panjang... Kamu masih seperti dulu Bel. Kaos garis-garis dan kotak kotak kecil selalu jadi pilihanmu dan kamu terlihat dewasa dan matang dalam balutannya.

Dari suratmu aku tau saat ini kamu bekerja di perusahaan Ras Gas, sebuah perusahaan oil dan gas di Qatar, sejak beberapa bulan lalu.

Terima kasih Bel untuk mengingatku hingga saat ini.
unai @ 1:20 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007