...and the story begin
Persahabatan Kita = Istana Pasir
Wednesday, March 21, 2007
 
Bagaimana rasanya jika tuduhan ditujukan kepada kita dengan tanpa kita sempat melakukan pembelaan atas apapun ???.

Kesedihan berkepanjangan tak akan merubah semua yang sudah menjadi cap, sebuah predikat buruk yang pantas kusandang, itu menurutmu. Predikat yang tanpa bisa aku menolaknya. Lalu dengan lunglai aku membuka kedua belah tanganku untuk menyambutnya.

Aku bersalah, atas ketololanku...tapi mengapa tidak kau buka sedikit saja ruang untuk aku menjelaskan. Aku merasa bersalah akan candaan yang berlebihan. Sebetulnya kalau saja kesalahanan kirim pesan singkat itu sejak awal saja...mungkin opini yang akan terbentuk di otakmu akan berbeda, dan kau menjadi tak beralasan untuk mengalungkan beratnya sangkaan itu di leherku.

Ah sahabat...aku sadar, sebanyak apapun aku bicara, sampai muntah-pun tak akan membuatmu berfikir lebih baik. Namun begitu...aku harus memaafkan diriku sendiri, agar aku bisa bernafas lega...dan pasti aku memaafkanmu, prasangkamu. Sesuatu yang tidak bisa aku ubah..ya memang tidak akan bisa kuubah selamanya. Kamulah yang akan mengubah penilaian itu karena kamu yang memberi penilaian atas aku...

Seperangkat asumsi telah lama kau bangun atas aku...dan kesalahanku kemarin itu hanyalah "pembenaran" atas asumsi yang telah lama ingin kamu yakini, sehingga yang kemudian lahir adalah tuduhan-tuduhan, bukan kesanksian atau pertanyaan.

Kau tidak mengenalku...kau mengenalku hanya berdasarkan asumsi yang ada di kepalamu. Entah ini baik atau tidak menurutmu? terserah saja.
Sahabat...kalau kamu mengenal aku dan atau punya asumsi yang baik atas aku, maka tidak akan ada tuduhan saja pastinya. Aku yakin kau akan mengajukan pertanyaan atau setidaknya menyediakan sedikit saja menit yang tersisa untukku menjelaskannya, membuka ruang.

Sahabat...semuanya tentang kita lalu menjadi seperti "istana pasir" bagimu...hancur begitu saja. Sangat berat sungguh...ketika anggapan itu datang darimu. Meski dari siapapun sangkaan buruk akan sangat menyakitan. Namun...semua penilaian buruk itu selalu kembali kepadamu...si penilai. Seseorang bisa menilai buruk karena sudah ada "kosakata" buruk di dalam pikirannya, yang hanya menunggu pemicu, stimulannya.

Ketololanku kemarin itu adalah pemicunya, titik lecut dari semua prasangka-prasangka purba yang telah lama coba kamu buktikan. Semua penilaianmu itu terlalu murah untuk sebuah kehancuran pertemanan. Jadi kalau hanya kesalahan sms itu pertemanan kita menjadi hancur, bayanglah !!! dari apa pondasi pertemanan itu dibangun ?. Jangan-jangan memang hanya pertemanan dalam "istana pasir" tidak "berpondasi ketulusan" dan keberterimaan...keberterimaan dalam kekurangan, kenaifan, kebodohan, dan juga kelebihan...

Kamu adalah istimewa, tanpa kau berusaha menempatkan diri di sana. Kau sudah sangat istimewa tanpa kau memintanya. Aku tak pernah menomeri sesiapapun..di urutan berapapun. Sekali lagi kau istimewa...meski kau tidak mempercayai perkataanku. Kau terlalu dangkal menilaiku, sahabat...

Ah..aku tak akan terlalu bersedih hati jika kamu masih tidak membuka ruang klarifikasi. Toh kehilangan orang yang tidak mempercayai tidak akan menjadi terlalu berat, meski istimewa. Apa pun caranya, mungkin pertemanan kita tidak akan bisa lagi utuh...sudah ada yang cacat, prasangka, rasa sakit, dan kita butuh energi besar untuk bisa mengabaikan semua itu. kamu "finished" dalam menilaiku. Bagiku dunia tidak hanya hitam putih saja.

Terimakasih atas justifikasi tanpa klarifikasi.
unai @ 8:15 PM -

Sexual Harassment
Monday, March 19, 2007
 
Kalau urusan antar mengantar tamu, pasti sayalah orang yang ditunjuk. Tamu-pun memilih saya untuk diantar ke sana kemari, keliling Jogja yang memang nyata indah. Meskipun saya adalah guide yang selalu salah jalan, tapi setidaknya untuk urusan kuliner dan tempat indah saya lumayan banyak tau. Hmmm saya sangat ramah pula....

Pagi itu, saya kebagian mengantar tamu. Ibu-ibu cantik dan modis itu ke Malioboro. Kami berjalan pelan dari arah utara ke selatan, menyusuri emperan sebelah barat. Di tengah jalan ada bapak setengah baya, melenggang dengan menenteng koran di tangan kanannya dan menggandeng anak lakilaki di tangan yang sama. Wajahnya berwibawa...saya sempat mengamati dari kajauhan sebelum berpapasan. Kumis melintang...gagah lah.
Tapi penampilan emang gak menjamin bahwa orang itu orang baik baik yah.

Saat berpapasan, bapak yang menurut saya gagah itu melakukan hal yang membuat saya sempat shock. Bukan hanya meraba tapi "menyamul" saya. (menyamul=me....apa yah ?. Sontak saya marah dan langsung mengejar jalannya yang dia percepat. Saya paksa bapak itu putar balik badannya dengan menarik kerah bajunya... dan mendaratlah tinju saya ke muka bapak tadi. Hidungnya berdarah...ibu-ibu teriak histeris dan saya...lemas duduk di emperan toko dengan tukang becak yang berkerumun menanyakan "ada apa mbak ?". Saya gak bisa jawab apa apa. Kaget, marah, dan takut campur-campur.

AH..kalau saja saya tadi bilang kalau bapak itu copet, pasti mati dia dikeroyok tukang becak. Saya pulang dengan tangan saya yang sakit dan pangkal lengan pegal karena sudah mengayunkan bogem mentah sekuat tenaga.

"Hmmmm orang norak seperti itu memang harus diberi pelajaran berharga".
unai @ 7:45 PM -

LIMA TAHUN, AKU..KAMU..KITA
Saturday, March 03, 2007
 
"For better or worse...till death do us a part"


Angin berhembus lembab di awal bulan ini. Sepoy meniupkan semerbak kenangan yang tertinggal jauh di belakang dan kota kecil ini mulai tertidur, lelap di pangkuan riwis gerimis nan syahdu. Malam pun mulai meleleh, mentari hampir rekah di ufuk, mengajak serta butirbutir embun menyambut pagi.

Coba tengok..., jejak langkah yang kita tinggalkan (hari yang kita lalui bersama) Juga bergunung-gunung harap yang kita kumpulkan satusatu. Dengan tangan dan dengan hati ini kita mengemasnya..sedemikian baiknya ; demi sebuah hari yang gilang gemilang esok. Tentang rasa sakit, kecewa, dan pedih yang pernah kita rasakan, bukankah akan semakin mengeratkan kita? menyiapkan hati dan jiwa agar lolos uji, agar mampu lebih kuat lagi. Seperti harap kita untuk hari yang jauh lebih baik daripada hari ini.

Ini lima tahun pertama kita. Semesta mungil telah kita ciptakan, mengkolaborasikan beragam perbedaan. Menyatukan semua yang berseberangan. Sungguh jalan masih panjang yang harus kita tempuh. Hidup akan terus berjalan menurut kehendak-Nya. Biarlah pohon masa lalu kita berbuah pengalaman, kita petik makna untuk kita jadikan pelajaran.

Malam ini...Aku, Kamu, Kita...LIMA TAHUN SUDAH...

Mari, sebelum selimut hangat mimpi indah menghampiri...ucapkan syukur dalam sujud khusuk pada-Nya. Alhamdulillah...
unai @ 4:29 AM -

Tamu Jauh
Thursday, March 01, 2007
 
Siapa sangka saya bakal kedatangan tamu jauh. Uda Max ;Teman yang selama ini hanya saya kenal lewat YM, Blog, dan sms saja. Surprissed... banget.

Hanya dua malam saja, waktu yang sangat nggak memungkinkan untuk bisa jengjeng keliling Jogja. Hanya disekitar Keraton Jogja saja, selebihnya Malioboro dari pangkal-ujung, tempat jual buku murah (shoping), dan Pathok.

Kami jalan sampai lewat magrib ...

"Wah untung kaki saya nggak merajuk minta macammacam ya".

Finally..Pertemuan dengan tamu jauh yang mengejutkan ini ditutup dengan menu Serba-Sambal di emperan jalan Bulak Sumur.
Senangnya bertemu denganmu, Da. Serasa bertemu dengan saudara yang lamaaaaa sekali nggak ketemu.




PS : datanglah baliak kamari, Da... Kota ini selalu menanti. dan...Jan lah lupo baok paruik nan basalero nusantara.
unai @ 5:37 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007