...and the story begin
BACA..MEMBACA...APA YANG BISA DIBACA
Wednesday, May 30, 2007
 
Dulu kesukaan saya dalam hal membaca tidak didukung dengan fasilitas yang memadai. Buku mahal, apalagi di Prabumulih, toko buku bisa dihitung dengan jari. Meski begitu, Bapak rajin membelikan majalah, komik, dan cergam untuk saya. Tom-Tom, Ananda, Bobo, dan Kuncung yang menjadi langganan bacaan saya. Masih ingat ketika itu, bapak pulang kantor dengan satu tas buku bacaan. Saya menyambutnya dengan gegap gempita. Buku-buku itu dibeli bapak pada acara bazar buku di kantornya. Tumben...padahal bazar buku adalah hal langka di Prabumulih.

Di lingkungan kompleks tempat tinggal kami, kebetulan ada perpustakaan mungil. Jaraknya hanya 300 meter dari rumah saya. Lumayan lengkap koleksi buku di sana. Sayangnya untuk berkunjung ke perpustakaan itu tidak bisa setiap hari. Kami diberi jadwal oleh pengelola perpustakaan. Misalnya untuk anak yang tingal di Jl. Anggur hari Senin, Jl. Pramuka, Selasa...Jl.Asampaya, Rabu...begitu seterusnya. Praktis kami hanya berkunjung ke perpustakaan itu hanya seminggu sekali. Maklumlah perpustakaan itu hanya berukuran kecil. Tidak mampu menampung jumlah anak2 sebaya denganku di kompleks itu.

Buku yang sering sekali saya pinjam waktu itu, Buku G 30S PKI. Tebal, berwarna merah..terbitan mana saya sudah lupa...Buku lain : Bob Napi Badung, Asterik, Smurf, Tiga Cewek Badung, dan banyak lagi dongen fabel yang saya baca. Ahhh menulis cerita ini, saya merasa ada di sana sekarang. Duduk di pelataran perpustakaan di bawah pohon kupang yang berbuah merah marun.

Tapi sayang, semenjak SMP, saya semakin jarang ke perpustakaan itu. Kami sudah tidak tinggal lagi di kompleks itu. Bapak pensiun dini, dan bekerja pada perusahaan minyak yang lain. Perpustakaan jauh, toko buku sedikit dan kebanyakan buku yang dijual di sana adalah buku Wiro Sableng dan novel percintaan. Ah..mana saya suka buku bacaan begitu. Sejak itu, saya miskin bacaan.

Saya mulai membaca lagi, ketika di Jogja. Saya sering kalap melihat buku-buku yang dijual di shoping, atau di toko buku Toga Mas, atau Social Agency, yang menawarkan buku dengan harga diskon. Sewaktu kuliah, saya harus benar benar bisa memanage uang kiriman agar tidak kehabisan di tengah bulan. Saya juga harus lebih mengutamakan membeli buku kuliah daripada buku-buku fiksi yang saya sukai. Kiriman uang orang tua, hanya pas-pasan. cukup untuk sewa kamar kost, makan, transport, dan buku (itupun hanya satu-dua buku saja). Untunglah sewaktu kuliah saya bisa mencari tambahan uang saku. Saya bekerja apa saja yang menghasilkan uang, dan halal. Dari sana saya bisa membeli buku, meski tak banyak.

Sekarang, setelah menikah...meskipun tidak punya banyak waktu luang untuk membaca, namun saya pasti masih rutin mambaca buku. Satu bulan ada sekitar 8 buku yang saya baca. Tergantung tebal tipis buku itu. Membaca kadang membuat saya menjadi egois. Bagaimana tidak, ketika di rumah seharusnya saya bermain dengan alif, saya malah menenggelamkan diri dalam buku bacaan saya. Untunglah Alif nggak protes, dia bahkan memiliki koleksi bacaan sendiri.

Terus terang saya ingin sekali bisa membuat resensi buku. Dalam rangka belajar, dan menggiatkan semangat membaca, saya membuat blog khusus untuk belajar menceritakan kembali isi buku. Silahkan mampir KE SINI ya....Matur nuwun.
unai @ 1:50 PM -

Setahun Sudah
Sunday, May 27, 2007
 


Saya di Solo ketika itu di Hotel Agas Internasional Lantai 4. Selepas sholat subuh yang terlambat karena menjelang fajar saya beru terlelap.


Fikiran saya tak menentu, menghawatirkan Alif...dengan siapa dia?, menghawatirkan Babe..menghawatirkan semua..semua yang saya cinta. Untunglah Rapat Kerja Tahunan di Solo segera ditutup. Tidak percaya ketika tiba di Jogja..bangunan runtuh menjadi puing. Korban terluka tergeletak di tenda-tenda darurat. Saya menangis..memeluk buah hati dengan erat. Ada apa ini Tuhan??? Seperti tak percaya...tak sanggup percaya....

Kini setahun sudah
Bangkitlah Jogja...
unai @ 1:40 PM -

Koneng Nan Genjreng
Thursday, May 24, 2007
 
Banyak yang protes atas warna kesukaan saya ini. Mencolok mata, silau, ra nyeni blas, ndeso, katrok apalah...terserah deh Mereka bilang selera warna saya sangat di bawah rata-rata. Menurut survey sih..*nggaya...sepertinya pencinta warna kuning sangat sedikit dibandingkan dengan warna-warna lainnya. Biru misalnya...warna adem itu memang sangat disukai banyak orang. Saya juga suka...tapi saya lebih mencintai warna kuning. Titik...

Hmm katanya kuning=cemburu ??? Ah, apa iya? saya ? cemburu? atau saya nih yang dicemburui? hahaha pertanyaan konyol. Tapi saya sendiri masih penasaran nih dengan selera warna saya, apa bener-bener katrok yah?

Warna kuning bagi saya adalah warna yang cantik, cerah, dan enerjik. Ini si Koneng di meja kerja saya...masih ada yang nggak tertangkap kamera baik yang di laci dan kolong meja...dan di rumah ??? saya lebih demokratis, karena Babe dan Alif lebih menyukai warna lain.

unai @ 8:37 PM -

Suatu Siang di Dalam Lift
Tuesday, May 22, 2007
 
Sedari pagi saya menunggu tamu yang katanya akan mendaftarkan diri sebagai calon mahasiswa Pascasarjana di tempat saya bekerja. Kebetulan tamu ini adalah rekanan boss saya, praktis komunikasi saya dengan beliau hanya melalui telepon, itupun hanya beberapa kali.

Sudah siang, tamu belum juga datang, saya memutuskan untuk turun dari pohon, sekedar minum di kantin yang jaraknya lumayan jauh dari ruangan. Baru saja saya tiba di lobi, sms alert di saku kanan celana; "Mbak saya sedang menuju ruangan". Saya langsung putar balik, mengurungkan niat untuk ke kantin, bergegas berlari menuju lift. Di dalam lift hanya ada saya dan seorang bapak dengan tampang sumringah. "tolong lantai tiga mbak" . Saya hanya menekan tombol tiga, karena kami menuju lantai yang sama. Saya kira inilah tamu saya. Maka dengan pe-denya saya menyambutnya...

"Pak Muhsin ya? saya sudah dari pagi menunggu Bapak lho" dengan gaya yang sok diakrab akrabkan.

Yang ditanya memasang senyum manis dan balik bertanya...
"Lho ini mbak Wury ya?, penawaran saya via fax kemarin apa sudah diterima?"

Ealahhh, ternyata kami sama-sama salah orang. Ternyata bapak yang bersama saya di lift itu adalah sales wireless projectors yang igin ketemu dengan Mbak Wury yang ruangannya di sebelah ruanganku. hihihi sok akrab bener..
unai @ 4:55 PM -

Pribadi yang menyenangkan
Tuesday, May 15, 2007
 
Siapa sih yang nggak ingin menjadi pribadi yang menarik, menyenangkan, dan memiliki teman banyak ?. Menyengkan hati orang lain pasti berbeda dengan menjadi orang yang menyenangkan.

Kepribadian merupakan watak dasar, namun begitu kepribadian buruk sangat bisa dirubah dengan belajar banyak untuk menjadi pribadi yang menarik. Wajah jutek, judes, dan tatapan mata sadis yang meninggalkan kesan yang nggak mengenakkan bagi yang memandang. jangankan mau tersenyum, menyapa saja enggan...

Seperti siang ini...

Tanpa sengaja saya mendengar sapa ibu-ibu sambil cipika cipiki


"Duh Jeung, kok sekarang tambah gendut?"

yang disapa senyum kecut smbil gerundelan di belakang...ada juga yang begini...

"Kurus banget sih, kaya kurang gizi aja" atau...

"Jeung, kok pake baju itu sih, kamu jadi kelihatan kaya orang habis sakit thypus loh?"

Nah loh...tidak akan sulit menjaga ucapan, asal mampu mengkompromikannya dengan hati dan memposisikan diri terhadap orang lain. Kalaupun penampilan seseorang tidak sesuai tidak usahlah memberi komentar yang akhirnya hanya akan melukai perasaan saja. It has nothing to do with anybody's physsical appearance, kan?

*) niatnya mau silaturahim...ealahhhh
unai @ 3:59 PM -

Ditilang
Thursday, May 10, 2007
 














Saya ini langganannya ditilang Polisi. Untuk sepeda motor saja kurang lebih 27 kali saya ditilang, dengan kasus nggak punya SIM C dan nggak taat rambu lalulintas. Itulah sebabnya, saya selalu deg-degan setiap kali berpapasan dengan Om Ganteng Berseragam Coklat ini atau hanya dengan melihat mobilnya patroli-pun saya deg-deganminta ampun. Tapi itu dulu....
Sekarang ? Saya sudah punya Izin mengemudi baik motor maupun mobil, Horeeeee.

Setiap kali ada razia saya mengambil antrian paling depan sambil membusungkan dada sombong (nihhh saya nggak bakal ditilang lagi) *senyum penuh kemenangan.

Tapi suatu hari, ketika saya berangkat ke kantor dengan mobil biru butut, mendadak polisi menyalip saya dan berhenti tepat di moncong mobil. Saya sih PD aja (kan sudah lama nggak deg-degan lihat om ganteng berseragam coklat ini), lha wong saya punya SIM, sabuk pengaman sudah saya pakai, APA LAGI?

Aihhh ternyata saya tidak memperhatikan rambu dengan gambar mobil dicoret di kanan jalan itu. Huh itu kan salahnya yang pasang rambu...Lha wong ketutupan rimbun pohon ; mana saya lihat?
unai @ 4:01 PM -

Semarang...Aku Padamu...
Tuesday, May 08, 2007
 
Sepuluh tahun lebih saya di Jogja, tapi hanya beberapa kali saja saya ke Semarang, itupun sepanjang jalan hanya merem, jadi sama sekali nggak ngerti jalan. Tautau sudah sampe di rumah saudara di Genuk Indah. Padahal Jogja-Semarang kan jaraknya hanya selemparan kolor doang. huhuhu terlalu saya ini.


Bis Joglosemar yang kami tumpangi lelet abis. Perjalanan memakan waktu 4 jam lebih. Sepanjang jalan sms-an dengan si cantik ini. Ternyata dia sudah menunggu sejak lepas magrib di depan TIC Jl. Pemuda, ada si manis ini juga menunggu kami di sana.

Kami diantar ke rumah saudaraku di Genuk Indah, hanya sebentar di sana..setor muka dan titip barang bawaan dan langsung ke Kota Lama parkir di depan Gereja Belenduk..Uhhhh eksotisnya kota ini. Bangunan khas jaman londo (Belanda) kokoh menjulang. Nggak berhenti saya berdecak kagum. sayangnya bangunan itu ngak terawat, padahal sayang kan??




Lanjut ke Polder depan Stasiun Tawang. Meskipun kawasan ini berbau air comberan, tapi temaram lampu membuatnya indahhhh aja. Apalagi ada Loenpia yang malam itu jadi cemilannya kusir Andong yang datang jauh jauh dari Jogja..lengkap deh. Semakin malam, sebelum lanjut ke kafe lesehan di daerah Semarang atas yang night viewnya mantab, kami (saya, Babe, Yuti, Fany, dan Dendi) makan sate di sepanjang jalan Imam bonjol...Hmm maknyus deh rasanya apalagi dengan perut lapar.



Malam itu menjadi malam yang panjang buat kami, apalagi mobil Dendi ini radiatornya kering karena kipasnya gak muter, mobil overheat terus dibuatnya. Jam setengah tiga dini hari, kami baru masuk rumah. Kasihan juga yuti dan Dendi yang masih tersisa di mobil itu. sebentar jalan dan sebentar berhenti mendinginkan mesin. duh duh..malam yang indah kan Den? Yut?

Semarang panas banget, banyak nyamuk pula. Hampir pagi saya baru bisa tidur. Kesiangan dan nggak ikutan hunting foto di jembatan gantung dekat lapangan golf gombel dan Pagoda Avalokitesvara Watugong. Kami hanya ke Kuil Sam Poo Kong saja dan saya memisakan diri dari pasukan kusir andong dan Loenpia lebih cepat, karena harus kembali ke Genuk, tapi sebelumnya sempet muter2 dan salah jalan...hanya untuk mencari warung makan "MBAH JINGKAK"..untung ada si embek ini yang tiba-tiba sudah nongol di depan Garda Oto Pandanaran untuk menjemput dan mengantar kami Makasih yah Loenpia...Makasih yah Semarang...Aku Padamu...
unai @ 1:32 PM -

Sakit Mata
Wednesday, May 02, 2007
 

Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang lautan kelihatan

Apakah ini bukan sakit mata namanya?

Hampir setiap pagi ketika antri di depan "finger prints" atau "amano", tanpa bermaksud dan sangat tidak sengaja saya sering menguping bisik-bisik ibu-ibu gaul, sesama kuli.

"Pstt Jeng, tau ndak si anu itu hapenya baru loh?, tri ji bisa lihat yang ditelpun"

"Ahhh..paling juga dibelikan cemcemannya !!!"


ada lagi yang bilang begini ;

"jeng jeng, si anu kok nek nganggo lipstik kandel-e ngudubileh...koyo bar mangan pitik mentah" = (walah jeng..si anu kok pake lipstik tebel banget, kaya habis makan ayam mentah)


Macem-macemlah...tapi seringnya mengomentari penampilan orang lain yang tertangkap kornea mata mereka. Bukannya sok, tapi saya sering risih mendengar bisik-bisik mereka. Didengarkan saya eneg...nggak didengarkan lah wong saya di sana. Kadang saya dimintai pertimbangan tentang penilaian saya terhadap penampilan si anu..si itu..dan si ini...Tapi, saya memilih bilang : "cakep kok" atau "ah gak papa lagi dandan menor, cakep ini" atau malah memilih cepat2 pamit, sambil melambaikan tangan dan memecet tombol lift, dan hilang diantara kerumunan mereka. Saya bukan mau cari aman, tapi mbok yao ngaca sebelum menilai orang, bukan begitu?

Ah...saya tak ingin sakit mata seperti mereka. Sakit mata hanya membuat sakit hati semakin parah saja.
unai @ 4:12 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007