...and the story begin
Jempol Kok Bisa Marah ?
Sunday, September 30, 2007
 

Seorang sahabat pasti akan merasa nyaman bila ada sahabatnya yang lain, tapikadang, ada saja kejadian yang membuat kita dan sahabat kita bertengkar, selisih paham, marah marahan, nggak tau juntrungan...tapiiii semua marah itu hilang dengan satu kata ajaib "maaf", karena apa ? Karena rasa sayang terhadap sahabat lebih besar daripada rasa marah.

Nah, seminggu lalu saya marahan dengan sahabat saya ini. Hanya karena hal sepele, kemudian merambat ke hal hal lain. Tau sendirilah mulut, kadang nggak bisa direm kalo sudah ngomong (bahasa halus untuk ngomel). Karena kami berjauhan, jadilah marah-marahnya lewat telpon. Waaah kami harus bayar mahal untuk hal yang merugikan kami sendiri. Nggak puas dengan telpon (karena sinyal atau entah apa yang membuat acara marahan jadi putus-putus) akhirnya kami ber- sms ria (ini bermarah ria, bukan bergembira ria, hehe).

Sampai akhirnya sahabat saya membalas begini :
"Ya Alo...kok kasar sekali yah mulutnya"

Saya jawab aja:
"Loh ini kan pake jempol, bukan mulut "(sok sewot dan pasang emoticon muka kebakaran)

Ketika pesan terkirim, saya tersenyum geli...sadar diri kalau sebetulnya nggak perlu ada ribut di antara kita ya pren...

Ya stralah, pelajaran berharganya :
1. Marah-marah via telpon dan sms adalah pemborosan.
2. Gak penting banget, mending ketemu langsung dan bisa saling tonjok tonjokan.
3. Sangat Tidak Memuaskan, sms kadang sampainya lama, marahnya sudah reda...ehhh malah ada balesan yang bikin panas lagi.

*) foto saya colong dari sini
unai @ 2:57 PM -

DELAPAN HAL TENTANG DELAPAN
Wednesday, September 26, 2007
 
Dapet PR dari anak-anak ini..Huh kuwalat juga yah, kasih kerjaan orang tua aja (padahal kan masih muda kinyis kinyis hehe) sttt jangan berisik...mau semedi dulu, cari cari apa yah yang DELAPAN itu....???

Ealahhh ada aturannya lagi...tapi dah pada tau' kan....?? Yiuk deh kerjain PR dengan segera...selesai tak selesai harus dikumpul. HARUS ...

each blogger must post these rules. each blogger starts with eight random facts/habits about themselves. bloggers that are tagged need to write on their own blog about their eight things and post these rules. at the end of your blog, you need to choose eight people to get tagged and list their names. don’t forget to leave them a comment telling them they’ve been tagged and to read your blog.

1. Nah kalo yang ini sama deh dengan Matriphe, Saya ini pengumpul benda-benda kenangan, saputangan, pulpen, diary, kaos butut, surat cinta jaman es em pe, sampe-sampe kulit permen karet yang ada tulisan mantan pacar aja masih disimpen, rapi dalam box. (eh mereka pada tau gak ya, kalo saya masih menyimpannya..ciyehhh)

2. Bawel...kata Alif sih bawel (wah anak saya ini bilang bawel sama bundanya, apa gak takut kuwalat ya? ehehe, tapi perasaan saya ini pendiem lho... :D

3. Tukang Ngopi, tapi bukan kopi paste. Sehari sampe beberapa mug..lupa saya. Padahal jantung sering berdebar-debar kalo kebanyakan ngopi. Nggak kapok sih...

4. Nggak bisa masak, sebetulnya yang ini nggak baik dipublish, secara saya seringnya ngaku ngaku pinter masak, padahal cuman masak aer sama masak nasi doang. Hayoo siapa yang berani ngicipin masakan saya??? Rasanya aneh bin ajaib, lah wong saya aja ndak suka rasa masakan saya sendiri.

5. Duh baru lima, banyak amat yak? rasanya cuman segitu deh..hmm apa lagi ya. Oh ya, kalo diboncengin naik motor atau disetirin sering parno, kalau udah gitu saya pake senjata yang ampuh ntuk menghentikan laju kendaraan ....saya cubit saja supirnya biar nggak ngebut.. atau, ambil alih kemudi. Sini saya aja yang nyetir hehe

6. Gampang tidur atau sering dipanggil si pelor alias nempel molor. Baru aja naruh kepala di bantal bisa langsung bablas, pernah juga sedang diajak ngobrol kok diem aja ternyata saya sudah terbang.

7. Kebluk...sulit bangun, Nah ini dia penyakitnya, kalau sudah tidur kaya orang mati. Nggak denger apa-apa. Kalau mau sahur nggak nanggung-nanggung semua weker dan alarm disetel. Tapi tetep aja bangunnya duluan babe (maaf ya be)

8. Fyuh lega akhirnya sampe juga ke nomor terakhir...Nah yang terakhir ini saya bilang..saya suka makan...no wonderlah kalau penampakan saya seperti kulkas dua pintu (duh duh segitunya yaaa. Saya nggak pilih pilih makan, mau makan di emperan, kaki lima, angkringan, oke oke aja...dengan menu yang apa aja juga oke... jadi nggak susah deh ngempanin saya ini.

Dah ah ngerjain PR ini aja saya keringetan, fyuh lega...nggak punya hutang ya.
Nah sekarang saya mau ganti kasih PR ini untuk Uni Meiy, Vie, Mata, dan Uda Max...ayo anak anak, kerjakan PR kalian dengan baik ya.

Buat pak guru Matriphe dan Ardhi...selesaiiiii
unai @ 7:46 PM -

PULANG
Sunday, September 23, 2007
 

Hari ke dua belas puasa, ini berarti tak lama lagi saya dan keluarga akan pulang kampung. Wuahhh tak sabar rasanya, maklumlah sudah tiga kali lebaran saya tak pulang (seperti lagunya Bang Toyip kan?). Pokoknya harus pulang, ada tak ada uang kami harus pulang (hmm apa esensi pulang sebenarnya ya?) lah wong saya sudah menetap di Jogja sejak sebelas tahun yang lalu.

Pulang adalah bertemu bapak, kakak kakak, keponakan yang sudah besar besar tentunya, dan juga teman-teman kecilku dulu. Pulang adalah mengumpulkan puing puing kenangan, merangkainya kembali dalam bingkai yang indah, kemudian membawanya ikut serta. Huhuy bahasaku...

Prabumulih, kota kecil di Sumatera Selatan, penghasil minyak dan dijuluki sebagai kota nenas ini adalah kota tempat aku dibesarkan. Selain sebagai sentra buah nenas, Prabumulih juga dikenal sebagai sentra tanaman karet. Di pinggiran kota, sejauh mata memandang, terhampar perkebunan karet, rapat-rapat pohonnya. Persis seperti yang diceritakan Ayu Utami dalam novelnya Saman. Ahhh... Prabumulih, saya rindu...

*) Gambar getah karet hasil sadapan *) Kebun karet

Di sini, meski semuanya ada, murah, dan akses ke mana saja mudah, tapi tetap saja saya rindu kampung. Tempat saya menghabiskan masa kecil dan masa remaja yang indah berbunga-bunga... Meskipun di sana nggak banyak yang bisa dilihat. Karena kotanya kecil yang dilihat hanya itu-ituuu aja, tapi saya rindu, rindu pulang.

Teringat bapak yang sering mengajak saya memancing ikan, dan ibu membawakan bekal untuk kami. Teringat sahabat sahabat terbaik yang sekarang entah di mana?, teringat gobak sodor, perpustakaan miniku, dan rumah kecil di atas pohon besar yang kami jadikan markas, tempat membaca dan tidur siang.

Pulang selalu saja menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Selalu saja berjubal rencana di kepala, akan kemana nanti setelah di sana? Akankah kudapati, serpihan kenangan di sepanjang jalan menuju pulang ?

*) gambar diambil dari sini
unai @ 1:50 PM -

Menjadi Bahagia
Thursday, September 20, 2007
 








Ehhhhh
..pas lagi gak punya uang…pas ada banyak obyekan.
Pas sakit gigi, ada yang kasih obat sakit gigi.
Pas sedang seneng, pas temen juga kebetulan bawa oleh-oleh.
Pas sedang hendak berbuka, pas ada yang bawa banyak makanan.
Pas lagi sedih, pas banget ada tempat sampah buat muntah-muntah.

Tidak usah berlebihan, saya yakin teman-teman setuju kalau segala sesuatunya pas akan lebih baik, lebih nyaman, dan pastinya lebih aman.Coba saja kalau kita memakai sepatu yang kekecilan, pasti kaki kita akan lecet, bengkak, biru, dan pasti akan mengganggu kesehatan. Atau sepatu yang kegedean aka longgar...pastilah tak nyaman memakainya, berjalan pelan-pelan karena takut copot dan kita akan sibuk mencari kapas atau sobekan kain untuk menyumpalnya agar enak dipakai. Atau taruhlah kita membeli baju yang kesempitan, nggak nyaman kan? Kita akan bergerak seperti robot, karena takut baju itu robek, pun sebailknya.

Nah kita jadi lupa bersyukur, lupa bahwa apa yang sudah kita terima ini adalah nikmat. Sebuah ke-pas-an, kesesuaian yang diberi Allah yang sudah barang tentu diberikan tak mungkin tanpa pertimbangan.

Tak ada orang yang tak memiliki masalah di dunia ini. Semua orang pasti memiliki masalah. Berat, ringan, semua itu tergantung bagaimana keluasan hati kita menerimanya. Orang yang bahagia bukanlah mereka yang tak pernah punya persoalan, tetapi mereka mampu melarung persoalan-persoalan tersebut di samudra hati, menerima dengan lapang, dan mencari solusinya.

Ini ada 5 cara mudah untuk menjadi bahagia yang saya pungut dari blog seorang teman :

1.Bebaskan hati dari kebencian
2. Bebaskan hati dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Beri lebih banyak
5. dan berharaplah lebih sedikit

Hanya lima...dan tidaklah terlalu berat. Kita hanya perlu latihan...itu saja !!!

Bila kita mengibaratkan kekecewaan sebagai jalan berlubang, maka jangan terlalu lama kita berada di sana. Bergerak, lalukan sesuatu yang berharga. Atau bila toh tidak memiliki kekuatan untuk menanggungnya sendirian, ajaklah teman berbagi. Yakinlah akan ada jalan mulus di depan jalan berlubang itu.

Setiap peristiwa yang menimpa kelak akan mengajarkan kita untuk tertawa lebih banyak dan menangis lebih pelan.

Hidup hanya sekali, Mari berbahagia…menjadi orang yang bahagia.

unai @ 5:09 PM -

Nikmatnya Ramadhan
Tuesday, September 18, 2007
 
Seorang teman mengatakan bahwa nikmat Ramadhan adalah saat berbuka. Namun menurut saya, Ramadhan nikmat sekali...tidak hanya saat berbuka. Kalau nikmat berbuka bisa kita rasakan di puasa-puasa sunat lainnya, namun hanya di Ramadhan kita bisa merasakan indahnya tarawih, berbuka bersama, tadarus, dan aktifitas lainnya bersama sama. Bukan hanya itu, hidangan yang tak ada di 11 bulan yang lainpun bisa kita temui di bulan istimewa ini.

Bulan Ramadhan adalah bulan penuh berkah. Pintu surga dibuka lebar-lebar, dan neraka terkunci rapat. Setan-setan dibelenggu. Lalu...apa lagi? suasana sudah sangat mendukung kita untuk menjalankan ibadah dengan sebaik-baiknya kan?

Bukankah Allah sudah berjanji untuk melipatgandakan pahala apabila kita berbuat baik. Jangankan berbuat baik, lah wong tidur saja sudah mendapatkan pahala. Kurang baik bagaimana coba? Asal saja tidak mentang-mentang puasa, lantas jadi lemas, lunglai tidak berdaya, tidak bergairah, lalu hampir mati...tidur sepanjang hari sambil memegangi perut yang melilit. Atau sebentar-sebentar ke dapur, buka kulkas..tutup lagi, ke kamar mandi kumur-kumur (minum sedikit)...tidur di bentangan handuk yang basah...hehe saya jadi buka kartu pengalaman puasa saya waktu kecil.

Ah...nikmatnya Ramadhan. Entah tahun depan kita masih bisa bertemu lagi atau tidak dengan bulan yang syahdu ini..? Wallahualam.

unai @ 7:22 PM -

Alif itu...
Wednesday, September 12, 2007
 

" Bun Kakak gak nakal kan?"
" Gak kok, anak bunda baik dan pinter"
"Tapi kok bunda sukanya teriak teriakin kakak, kaya tarzan tauk"
"hohoho, apa iya kaya tarzan? brarti kakak anak tarzan dong"
"Enak aje, kakak anak bundalahhhhh"

Begitulah dialog emak dan anak setiap harinya.

Kemaren siang, dia memeluk leher saya sambil bilang...

"Bunda jangan sakit, nanti kakak sedih" (halah kok ngerti sedih segala)
"Iya Bunda gak sakit kok, kan cuman batuk doang"
"Jangan nyium nyium kakak loh, nanti kakak ketularan"

Idih...gemes banget kalo sudah lihat mulutnya berkicau... ngomonggg terus sampe gak bisa ngerem. Gak bisa diem, kaya tingkahnya juga yang gak bisa diem... baterenya full terus.

Ada lagi dia bilang begini

"Bun, bunda cantik deh kalo mau bikinin kakak nasi goreng"

*) ini nasi goreng favorit Alif :)

Atau

"Bun dah lama yah kita gak main ke timezone, Bunda punya uang?"

walah walah, ngerayunya maut dah...padahal baru 2 hari yang lalu main di sana.

Pernah suatu malam dia nanya

"bun, kok temen bunda itu namanya binatang semua (Wedhouz, bebek (alm), lowo, dll)?)
"Ohhh itu, cuma panggilan kok kak"
"Berarti kakak mau dipanggil sapi yah bun"

Holoh anakku...

Dia juga bilang...

"Bun, kakak paling suka deh sama Om Didit, Lucu..."

"Tante Monik itu imut yah"
atau
"tante Gita kok gak ksini-ksini ?, kakak kangen"
"Om Gepeng (Pepeng), baik yah bun"

"Hohoho tentyu dong sayang..temen bunda baikkkk semua" (sambil berpelukan)

*)Selamat menunaikan ibadah puasa buat semua yah...semoga amalan kita di bulan suci diterima Allah SWT..Amien...



unai @ 4:54 PM -

Selamat Jalan, Bek...
Wednesday, September 05, 2007
 

*) Foto fun outing di kaliurang Desember 2006. Bebek barisan belakang-no 3 dari kanan

Kau akan tetap hidup di hati kami, Bek...
Selamat jalan ..
unai @ 2:53 PM -

Menjadi Penulis Sekaligus Editor?
Tuesday, September 04, 2007
 

Walah walah...kemaruk sekali kedengarannya ya? Tapi ini nggak ada kaitannya dengan double job, ini adalah persoalan saya pribadi, dan mungkin teman teman lain juga mengalami kesulitan yang sama. Kesulitan saya adalah menulis, dan memiliki blog adalah sarana pemenuhan hasrat saya yang ingin selalu menulis tapi selalu dihantui perasaan tidak percaya diri.

Buat saya menulis tidak semudah bicara. Kalau berbicara saya bisa sagat ekspresif, kata kata mengalir enak saja, tanpa saya harus buru-buru mencari tombol backspace di lidah saya. Sangat berbeda ketika saya menulis. Saya bisa merangkap dua pekerjaan sekaligus, menjadi penulis juga editornya. Saya sibuk mencari tombol backspace ketika kalimat saya belum sempurna benar. Rasa-rasanya ada saja yang tidak pas, pemilihan kata, dan bahasa yang saya pakai kok wagu kedengarannya? Mengapa menulis tak seenak bicara? Mengapa begini? Mengapa begitu?

Teman-teman tau? bahkan untuk menuliskan sebuah surat elektronikpun saya bisa berlama-lama di depan monitor. Sebetulnya banyak yang ingin saya tulis,yang ingin saya ceritakan. tapi kata-kata berlompatan ke sana kemari, dan saya kesulitan menangkapnya untuk kemudian menatanya menjadi kalimat yang enak dibaca.

Seorang teman yang memberi saya advice ;
"tulis saja tulis, jangan takut salah, jangan takut tidak dibaca"...

Itu dia permasalahannya, ketika menulis hanya ingin dibaca orang, dapat dipastikan kemudian menjadi beban. Bagaimana jika tulisan ini jelek?, ah jangan-jangan tidak ada yang membaca tulisan saya ini, atau bagaimana dengan kaidah penulisan yang benar? Ahhh ketidak percayaan diri ini akhirnya membelenggu saja.

Saya lumayan banyak membaca. Seharusnya dari sana saya bisa menemukan banyak pola, kira kira akan bagaimana tulisan saya?, akan seperti apa?, akan seperti tulisan siapa?.

Banyak penulis yang karyanya saya puja-puja, bahkan saya mencoba meniru gaya penulisannya. Sekali dua kali okelah, tapi kemudian saya kok tidak menjadi diri saya sendiri? mengapa saya tidak mencobanya?

Inilah yang kemudian saya sampaikan dengan bapak yang blognya akhir-akhir ini saya kunjungi ini.

Sepertinya ketidakpercayaan bersarang di diri saya, Pak. Sebenarnya, diri (kita) mampu saja menulis. Tapi, sepertinya sering pasang surut melanda. Tidak jarang, dalam menulis, menjadi penulis sekaligus editornya. Tepatnya, belum jadi kalimat tangan sibuk menekan tombol backspace, atau mem-block semuanya dan … mengakhiri dengan menekan delete.


Begitu kira-kira yang saya sampaikan, dan sungguh saya tidak menyangka, dalam waktu waktu yang tidak lama pertanyaan saya terjawab juga di sini. Dengan bahasa yang memotivasi dan gamblang beliau menjawab pertanyaan singkat saya. Terima kasih Pak, semoga ilmu yang Bapak tularkan akan menjadi kebaikan di dunia dan akhirat. Amien....


unai @ 5:28 PM -

 
Profile

unai - Yogya, Indonesia
Sebelum kita mengantarkan mentari pulang ke peraduan, mari buka tirai sejenak, agar angin menelusupkan damai...meninggalkan rahasia..entah untuk siapa??? UNTUKMU ???
My profile

 
tag here please
Free shoutbox @ ShoutMix
 
 
Guys Next Door
 
Other Side of Me
 
 
Hobbies
 
Previous Post
 
Recent Comments
 
Archives
 
credits

BLOGGER


BlogFam Community

Lomba Blogfam HUT Kemerdekaan RI ke 62
Lomba Hut ke-3 Blogfam

Tour de Djokdja

Pesta Blogger 2007